2025-05-26 12:02

KH As’ad Said Siap Maju Jadi Calon Ketum PBNU Demi Hindari Perpecahan Ditubuh NU

Share

HARIAN PELITA JAKARTA — Semakin dekatnya gelaran Muktamar Nahdatul Ulama (NU) ke 34 di Provinsi Lampung, situasi terlihat makin memanas, bahkan para kubu masing masing kandidat calon Ketum PBNU saling melontarkan isu miring secara terbuka.

Maka demi menghindari perpecahan di tubuh NU tersebut, KH As’ad Said siap maju menjadi salah satu calon Ketum PBNU untuk periode 2021-2026.

Jika sebelumnya hanya ada dua calon yakni, KH Said Aqil Sirodj dan KH Yahya Cholil Staquf. Kini dengan munculnya nama KH As’ad Said Ali, maka posisi calon Ketum PBNU menjadi tiga calon.

KH As’ad Said adalah mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Waka BIN).

Majunya KH As’ad Said tak lepas dari kondisi ditubuh NU dalam beberapa hari terakhir yang sangat memprihatinkan akibat terjadinya benturan kepentingan yang begitu tajam dari kedua kandidat dan tim sukses masing-masing. Bahkan sudah mengarah pada perpecahan warga Nahdliyin.

Oleh sebab itu para kiyai sepuh NU tidak ingin persaingan KH Said Aqil Sirodj dan Yahya Cholil head to head yang justru dikhawatirkan akan memecah belah NU.

Tokoh muda NU Abdul Hamid Rahayaan mengatakan, atas permintaan dari kiyai, ulama, aktivis dan warga NU, KH As’ad telah menyampaikan kesediaannya untuk maju pada Muktamar NU yang akan digelar 23-25 Desember mendatang.

“Maka telah terjadi perubahan komposisi dukungan dari cabang dan wilayah NU kepada bakal calon Ketum PBNU yang semula hanya KH Said Aqil Sirodj dan Gus Yahya, ” kata Abdul Hamid kepada wartawan di Jakarta.

Hamid memaparkan, sejak awal tidak ada niatan dan keinginan KH As’ad Said Ali untuk mencalonkan diri menjadi calon Ketum PBNU. Namun gegeran dalam tubuh NU yang kian memanas membuat KH As’ad bersedia maju.

“Maka itu KH As’ad Said Ali menyatakan kesediaannya menjadi calon ketua umum PBNU, ” ujarnya.

Selain itu tambah Penasehat Pribadi Ketum PBNU ini, banyak kiyai NU didaerah yang khawatir jika Said Aqil terpilih menjadi Ketum PBNU atau Gus Yahya, maka konflik sulit dihindari, sehingga NU dan warga NU yi menjadi korban.

Untuk itulah perlu ada figur calon Ketum PBNU yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk memenej semua perbedaan yang ada pada tubuh PBNU untuk menjadi rahmat bagi NU, warga NU, dan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

“Warga NU berharap, dengan majunya KH As’ad Said Ali, adalah solusi terhadap pertikaian yang terjadi dan semoga Muktamar berjalan aman dan damai dan menghasilkan pemimpin yang sejuk dan dapat menjadi perekat antara sesama warga NU, ” ucap tokoh muda NU dari Indonesia Timur ini.

“Dan yang paling terpenting adalah perekat bagi warga bangsa Indonesia dan dapat bersama sama dengan pemerintah mencarikan solusi atas permasalahan bangsa demi ketentraman, kemaslahatan , kekayaan dan kemakmuran rakyat , bangsa dan negara. Semoga Allah Meridhoi setiap niat baik kita,” kata Hamid. ●Red/Zulkarnain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *