
Program Peduli Thalasemia Penguatan Halal dan Isu Kesehatan
HARIAN PELITA — Peluncuran Program Peduli Thalasemia menurut Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang juga sebagai Menteri Agama RI dalam sambutannya menegaskan pentingnya masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah.
Tetapi dikatakan dia masjid juga sebagai pusat edukasi dan layanan sosial masyarakat, termasuk dalam isu kesehatan.
“Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat peradaban dan kepedulian terhadap sesama. Kami berharap kolaborasi ini membawa dampak nyata bagi generasi muda bangsa,” jelas Nasaruddin Umar, Sabtu (26/4/2025).
Nazaruddin Umar menjelaskan bahwa program tersebut turut mengedepankan prinsip halal dan thayyib pada produk herbal yang mendukung terapi thalasemia seperti BRAZ 131.
“Kami memastikan keamanan, kehalalan, dan kebermanfaatan produk. Sinergi riset dan inovasi halal di bidang farmasi akan menekankan aspek etika, kemaslahatan, dan keberlanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur IHC H. Nur Khayin Muhdlor menekankan pentingnya peran kolaboratif berbagai pihak dalam pencegahan thalassaemia.
“Program ini bukan sekadar langkah medis, tetapi sebuah gerakan kemanusiaan yang menyatukan iman, ilmu, dan aksi sosial,” ujarnya.
Ia menambahkan Program Peduli Thalasemia ini telah mendapatkan dukungan dari PT Pos Indonesia dan JNE melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR), yang turut membiayai kegiatan skrining dan edukasi masyarakat.
Menurutnya keterlibatan sektor logistik dan BUMN membuktikan isu kesehatan adalah tanggung jawab bersama.
Karena itu, Direktur IHC mengajak institusi pendidikan, pelaku usaha, lembaga filantropi, serta masyarakat umum untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan program ini.
“Mari kita bersama wujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan bebas thalassaemia dalam ekosistem halal yang inovatif dan inklusif,” pungkas H Nur Khayin Muhdlor.
Selain itu, Ketua Umum Gerakan Indonesia Mandiri (GIM) Heikal Safar serta Ketua Umum Gerakan Dapur Indonesia (Ketum Garuda) Nofalia Heikal Safar hadir dalam kegiatan ini menjadi bagian dari tamu kehormatan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) di Taman Wijayakusuma, Jakarta.
Nasaruddin Umar salah satu inisiator kolaborasi strategis untuk meluncurkan Program Peduli Thalasemia.
Heikal Safar mengungkapkan dalam acara tersebut sekaligus dilakukan peluncuran simbolis program skrining dan edukasi thalassaemia, yang menyasar 3.000 peserta pada tahap awal.
Para peserta akan mendapatkan layanan skrining genetik serta edukasi pencegahan penyakit yang jumlah penderitanya terus meningkat di Indonesia.
Berdasarkan data tahun 2024, jumlah kasus thalassaemia di Indonesia telah mencapai lebih dari 13.000, dengan konsentrasi tertinggi di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Kegiatan ini turut dihadirkan oleh perwakilan Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalassaemia Indonesia (POPTI).
“Peluncuran ini juga menandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara lembaga-lembaga terkait untuk memperkuat kerja sama jangka panjang dalam integrasi nilai-nilai halal ke dalam sistem layanan kesehatan. Program ini bertujuan menggabungkan pendekatan iman, ilmu, dan aksi sosial dalam menciptakan ekosistem halal yang inovatif dan inklusif,” kata Heikal. ●Redaksi/Dw