Cerita Menkeu Purbaya Ketika Dipanggil Presiden Prabowo, “Kamu berani?, Berani Pak!”
HARIAN PELITA — Cerita Menteri Keuangan Purbaya saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto sebelum dilantik. Purbaya kala itu tiba-tiba dipanggil mendadak oleh Presiden Prabowo Subianto ke Hambalang.
Dikutip dari YouTube CNN Indonesia, Minggu, 2 November 2025, Purbaya semula tak percaya, bila ia dipanggil presiden. Ada apa? Tanyanya waktu itu.
Inilah awal Purbaya memasuki dunia pemerintahan elit sebenarnya, meski sebelumnya menjadi Kepala LPS. Purbaya mulai meniti awal karir di Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Disana ketika bertemu Presiden Prabowo, menjadi titik awal perjalanan Purbaya menghadapi tugas besar yang menuntut keberanian dan ketegasan.
“Orang bilang, kamu berani ngambil langkah ini ya,” ujar Purbaya menirukan perkataan yang ia dengar sebelum bertemu Prabowo.
Namun menurut Purbaya, keberaniannya itu bukan spontan; ia memang sudah berjanji kepada Prabowo untuk mengambil langkah signifikan saat dipanggil ke Hambalang.
Prabowo pun menegaskan, “Oke, kamu jadi nih ya, tapi jangan senang dulu, belum pasti,” kenang Purbaya menirukan ucapan sang Presiden.
●Ujian keberanian di sepanjang jalan Hambalang
Menurut Purbaya, momen menegangkan terjadi saat ia hendak pulang. Sepanjang jalan dari rumah Prabowo hingga pintu keluar, Presiden berulang kali menanyakan keberaniannya.
“Sepanjang jalan, dari habis salaman, pas saya mau keluar tuh, sekitar 20 meter.
Tanyanya gimana, berani? Saya jawab berani, Pak? Tanya lagi berani?
Jawab lagi berani, Pak. Terus sampai pintu. Cuma itu tanyanya, berani kamu? Berani, sampai keluar pintu,” kata Purbaya.
Janji itu pun menjadi pegangan Purbaya ketika akhirnya benar-benar menjabat Menteri Keuangan.“Jadi emang saya harus berani. Kalau enggak berani ya mencederai janji saya ke presiden.
Jadi saya cuma itu disuruhnya, berani aja sudah, sama merah putih, selesai,” ujarnya tegas.
●Prabowo resah saat demo rusuh
Purbaya juga mengungkap momen kritis sebelum ia menjabat, ketika Presiden Prabowo resah akibat demo besar yang berujung kerusuhan di berbagai kota pada akhir Agustus 2025.
Meskipun Purbaya belum menjadi Menkeu, ia memberi masukan bahwa kondisi tersebut berakar dari beberapa kebijakan ekonomi yang kurang tepat.
“Saya enggak tahu boleh buka ini apa enggak. Presiden resah pada waktu demo besar-besaran. Dia resah, hampir the last warning call hampir,” kata Purbaya.
Prabowo, menurut Purbaya, sangat concern terhadap situasi tersebut dan mulai mencurigai adanya pihak-pihak yang sengaja mengganggu jalannya pemerintahan.
“Pak Presiden itu orang pintar, Dia bilang begini, saya sudah curiga, ada yang mengganggu saya,” ujarnya.
●Menata kembali ekonomi: Rp200 triliun untuk sistem
Untuk mengatasi kondisi kritis itu, Purbaya menjelaskan langkah yang ia ambil saat menjadi Menteri Keuangan: mengembalikan likuiditas ke sistem perbankan agar ekonomi tetap berjalan meski belanja pemerintah tersendat.“Yang saya lakukan adalah, kalau gak bisa belanja gak apa-apa, saya balikin uangnya ke sistem Rp200 triliun, bisa lebih, ini baru percobaan.
Itu untuk memastikan bahwa walaupun kita enggak bisa belanja, tapi private sektor bisa memanfaatkan dana yang ada di sistem, perbankan yang saya tambah itu yang tadinya kering menjadi tidak kering,” kata Purbaya.
Ia menegaskan, tindakan ini bukan karena perbankan kekurangan dana.
“Bukan berarti Bank enggak punya uang.Kalau tanya OJK, BI, orang keuangan semua, maka mereka bilang pasti ‘Perbankan ample liquidity,’” ujar Purbaya.
Artinya, sektor perbankan memiliki kas dan aset yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, termasuk pembayaran nasabah dan penyaluran kredit.
●Menjalankan perintah Presiden
Menurut Purbaya, semua kebijakan yang diambilnya sebagai Menkeu adalah perintah Presiden Prabowo, bukan keputusan pribadi semata.
“Jadi keputusan presiden, bukan saya. Jadi saya hanya menjalankan perintah presiden, dengan ilmu yang saya punya,” jelas Purbaya.
Purbaya menekankan bahwa langkah-langkah yang diambil, mulai dari pengawasan belanja pemerintah hingga penguatan likuiditas, adalah upaya untuk memperbaiki sistem ekonomi yang sempat tersendat akibat kebijakan yang tidak tepat.
Jadi siapa lagi yang berani mencopot Purbaya? Wong Purbaya dipilih Presiden Prabowo koq! ●CNN/Redaksi
