
Teknologi Baru E-Voting Buatan Kampus UAD Berhasil Digunakan di Muktamar Muhammadiyah
FOTO: Sistem E-Voting Buatan Kampus UAD yang digunakan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48
HARIAN PELITA — Hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48 telah diumumkan. Rangkaian Muktamar ke-48 Muhammadiyah tahun 2022 itu digelar pada 18-20 November 2022 di Solo, Jawa Tengah.
Muktamar Muhammadiyah digelar kali ini ada yang berbeda dengan muktamar sebelum-sebelumnya, yakni penggunaan teknologi dan digitalisasi dalam pelaksanaan pertemuan agung persyarikatan digelar 5 tahun sekali itu.
Salah satunya penggunaan sistem e-voting rancangannya dikembangkan oleh tim IT dari Biro Sistem Informasi (BSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sistem itu merupakan kali pertama digunakan dalam sejarah Muktamar selama lebih dari 1 abad.

E-voting itu dirancang dengan mengedepankan sistem saling terintegrasi antara registrasi, penjaringan, dan proses pemilihan.
Secara teknis penggunaan, saat pemilihan, para peserta hanya tinggal menekan ‘button’ pilihannya pada layar. Kemudian sistem secara auto akan mencetak bukti pilih dan kerahasiaan pemilih dijamin keamanannya.
Proses perhitungan suara juga dilakukan secara otomatis oleh sistem yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam grafik. Prinsip-prinsip demokrasi yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil, tetap diterapkan secara teguh dalam e-voting.

Rektor UAD Dr Muchlas MT menjelaskan, E-voting yang telah sukses digunakan pada Muktamar ke-48 awalnya dirancang untuk pemilihan berbasis jaringan internet dengan pemilih tersebar di seluruh Indonesia (saat tahun 2020 Indonesia masih pandemi covid yang berat).
Karena diundur 2 tahun dan sebaran Covid sudah mereda, Muktamar dilaksanakan 2022 seperti biasa muktamirin dan muktamirat hadir di satu tempat.
“E-voting dikembangkan ulang terutama pada aspek user interface-nya dengan mempertimbangkan karakteristik pemilih yang sebagian besar bapak-bapak atau ibu-ibu pimpinan Muhammadiyah/Aisyiyah dalam kategori generasi X. Sistem telah melalui ujicoba sesuai prosedur, meliputi uji untuk memastikan algoritma sistem benar, output sesuai dengan input, interface ramah pengguna sehingga mudah dioperasikan, jaringan kuat, dan handal dalam menghadapi gangguan hacker,” jelasnya, Rabu (23/11/2022).

Ia juga menambahkan, tantangan terberat Tim IT UAD dalam membantu menerapkan sistem ini adalah adanya kemungkinan jika bahwa pemilih X-Gen akan mengalami kesulitan sehingga pemilihan akan berlangsung lama.
“Ternyata dugaan itu keliru, bapak-bapak Muhammadiyah dan ibu-ibu Aisyiyah yang notabene pemilih X-Gen dan bahkan Baby Boomer Generation, memiliki literasi digital yang cukup untuk melaksanakan pemilihan dengan E-Voting ini. Jadi kunci sukses E-Voting Muktamar adalah terciptanya user interface yang ramah bikinan UAD dan literasi digital yang cukup dari pemilih,” tambahnya.
Kepala Bidang Pengoperasian Sistem Informasi BSI UAD, Ahmad Azhari, S.Kom., M.Eng mengatakan jika ia dan segenap tim bersyukur sistem e-voting hasil karya jamaah persyarikatan itu sukses digunakan dalam proses pemilihan Muktamar 48.
“Seperti yang disampaikan oleh Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T. selaku penanggung jawab IT Muktamar bahwa penerapan sistem ini diharapkan bisa membuat warga persyarikatan lebih tanggap terhadap literasi digital,” ujar Ahmad.
Ia juga menjelaskan bahwa sistem e-voting nantinya bisa diadopsi untuk berbagai keperluan di persyarikatan, terutama bagi para organisasi otonom (ortom) yang dalam waktu dekat akan melaksanakan musyawarah. Dalam jangkauan yang lebih luas, sistem ini juga bisa menjadi role model untuk sistem pemilihan di Indonesia. Berbagai pengujian seperti whitebox test, blackbox test, dan keramahan pengguna telah membuktikan bahwa sistem ini zero error dengan validitas 100 persen akurat.
Ia juga menyatakan jika kelancaran proses pemilihan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-48 kemarin diharapkan dapat membawa manfaat untuk seluruh umat. Dengan penyelenggaraannya yang tertib, modern, dan penuh inovasi membuat Muktamar terasa benar-benar menggembirakan dan dapat menjadi contoh perhelatan akbar dari suatu persyarikatan.
Sebagaimana informasi yang sudah beredar luas, Muktamar Muhammadiyah adalah permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah. Muktamar adalah momen silaturahmi dan kolaborasi warga persyarikatan se-Indonesia bahkan dunia. Muktamar Muhammadiyah juga bertujuan untuk memperingati Milad Muhammadiyah yang diperingati pada tanggal 18 November setiap tahunnya.
Ada dua muktamar yang dilaksanakan tahun ini, yaitu Muktamar Muhammadiyah dan Muktamar ‘Aisyiyah. Muktamar Muhammadiyah 2022 mengusung tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta”. Sementara untuk tema Muktamar ‘Aisyiyah ke-48 adalah “Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”.
Adapun agenda Muktamar Muhammadiyah ke-48 adalah mulai dari penyampaian laporan dan program hingga pemilihan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Berikut ini adalah informasi hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48.
Berdasarkan hasil Muktamar Muhammadiyah ke-48, Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah dijabat oleh Abdul Mu’ti.
Selain Haedar Nashir yang kembali terpilih menjabat Ketum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti juga terpilih kembali menjabat Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah. Abdul Mu’ti mengatakan dirinya memang lebih cocok menjadi pendamping di baris kedua (second line) Haedar Nashir. ●Red/Bayu