2025-12-05 7:54

Klarifikasi Soal “LSM Preman” Ketika Perundungan Terjadi di Sekolah Penabur

Share

HARIAN PELITA — Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Cinta Indonesia (LSM GRACIA) mengklarifikasi serta menyatakan sikap dan menolak keras narasi menyebutkan “LSM Preman”.

LSM Preman tertulis pada sebuah karangan bunga dan terdapat disekitar Penabur Intercultural School, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Belum diketahui secara jelas siapa yang meletakkan karangan bunga tersebut.

Berbagai karangan bunga lainnya juga nampak disekitar wilayah sekolah dengan beragam tulisan. Karangan bunga muncul setelah LSM GRACIA memperoleh temuan dugaan perundungan atau bullying.

Bullying terjadi terhadap sesama murid di sekolah dasar di Penabur. Tidak hanya itu, orang tua murid pun campur tangan dalam permasalahan ini. Oknum guru yang diduga melakukan perundungan kepada siswanya harus diberikan sanksi.

Arny Novida selaku Ketua Bidang Pendidikan LSM GRACIA menyampaikan kekecewaannya atas peristiwa yang terjadi pada dunia pendidikan itu. Menurut dia, LSM GRACIA tidak pernah melakukan hal-hal yang berbentuk kekerasan.

“Kami pribadi secara tegas menyatakan kecewa. Karena ada beberapa papan bunga disana menyebutkan LSM sebagai Premanisme,” kata Arny, Kamis (3/11/2025).

Ia juga mempertanyakan maksud dan tujuan papan bunga yang terpampang di wilayah sekolah itu. Arny menginginkan adanya kesetaraan bagi seluruh siswa/siswi disekolah dalam kegiatan belajar mengajar agar mendapatkan hak mereka untuk belajar.

Pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Yayasan Penabur atas peristiwa ini. Kemudian, mengutuk keras atas penyalahgunaan jabatan dari salah satu orang tua murid yang mencampuri urusan disekolah.

“Kami sudah menyatakan sikap kepada sekolah Penabur untuk hal ini khususnya ke Yayasan sekolah tersebut. Dan kami menolak narasi untuk merendahkan anak,” ujarnya.

Untuk itu, Ketua Bidang Pendidikan LSM GRACIA berharap dari segala sesuatu yang telah terjadi diantara murid disekolah Penabur segera terselesaikan dengan baik.Karena, masalah bullying siswa terdengar hingar bingar sampai keluar.

“Karena apa, karena yang terjadi pada saat ini sampai detik ini hal yang terjadi adalah pemutar balikan fakta,” terangnya.

Oknum Jaksa Dilaporkan
Sekretaris LSM GRACIA Hisar Sihotang menambahkan pihaknya menemukan salah satu oknum orang tua murid yang berusaha mencoba memasuki wilayah pendidikan dengan kekuasaannya.

Ia bersama tim juga melaporkan DWLS sekaligus melayangkan surat terhadap pimpinan pada instansi Kejaksaan. LSM GRACIA juga mengirim surat mulai dari Dinas Pendidikan, Ombudsman, Jamwas Kejagung, KPAI, Komisi ASN hingga ke Komisi III DPR dan Pemerintah Pusat

“Kami juga mencoba bersurat ke pimpinan si oknum tersebut, bahkan Komisi III dan ke Wapres. Nah, kami hanya meminta agar penyelidikan etik terhadap oknum ini harus diusut,” tandasnya.

“Karena dunia pendidikan itu adalah dunia interaksi anak tidak bisa dibawa ke ranah hukum, itu yang akan kami kejar dan meminta kepada pemerintah,” sambungnya.

Hisar menuntut pihak sekolah Penabur harus memberikan hak yang setara kepada seluruh siswanya tanpa adanya diskriminasi. Menuntutnya tidak boleh ada keistimewaan kepada salah satu siswa karena orang tuanya memiliki jabatan. Oknum tersebut DWLS merupakan seorang aparatur sipil negara (ASN), Jaksa.

“Kami menduga si oknum tersebut mengirim surat kepada sekolah, dia selalu memakai inisial jabatannya bukan sebagai orang tua murid ini yang kami sesalkan,” bebernya.

Sementara, O. Pakpahan Bidang Hukum LSM GRACIA menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti atas tuduhan yang disebutkan oknum tertentu yakni “LSM Preman”.  Lalu, bila seseorang berpendapat terlebih dahulu harus memenuhi unsur-unsur tentang kebenaran apa yang dikatakannya itu.

Sebab, salah satu LSM yang mengirimkan surat terkait terjadinya perundungan disekolah hanya LSM GRACIA yang ia ketahui. Ia mengatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum.

“Untuk itulah kami dari tim hukum akan menindak lanjuti seperti apa nanti dan akan kami sampaikan pada konferensi pers berikutnya,” tegasnya. ●Redaksi/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *