2025-05-27 8:56

Lima Fase Dalam Pernikahan

Share

DALAM sebuah penelitian dibahas di forum SIKI, dimana ada beberapa fase selama mengarungi bahtera rumah tangga.

Diantaranya membina rumah tangga tentunya tidak akan ada yang namanya selalu baik-baik saja. Pasti akan kita temui masa susah senang, pertengkaran, perbedaan pendapat dan salah paham itulah romantika kehidupan.

▪︎Dan, inilah 5 Fase dalam pernikahan

▪︎1. Fase romantic love
Dimana masa-masa kasmaran, pastilah diawal-awal pernikahan pinky-pinky terus. Pada fase ini kita akan banyak memaklumi pasangan kita. Misalnya istri belum bisa masak ya tidak apa-apa, suami belum bisa benerin kipas rusak ya tidak apa-apa. Dan masih banyak kasus lainnya, karena fase ini masih hangat-hangatnya cinta dan semua terasa indah

▪︎2. Fase distress
Fase ini mulailah pasangan akan melihat realita, mulai ada gesekan-gesekan kecil tentang kekurangan.

Banyak faktor pastinya, mulai karena hadirnya anak, mulai renggangnya komunikasi, perhatian yang mulai teralihkan, kebosanan, mulai jarang menghabiskan waktu berdua dan lain-lain. Faktor lain seperti karena masalah ekonomi, lingkungan dan faktor eksternal lainnya

▪︎3. Fase Knowledge & Awarnes
Jika fase kedua lulus maka akan memasuki fase ini. Dimana pasangan akan mulai mengetahui bahwa memang “begitulah karakter pasangannya”. Mulai menyadari “bentuk asli” pasangannya. Di fase ini, mulailah saling berusaha memberi pemakluman, mulai membiasakan diri dengan baik buruknya pasangan

▪︎4. Fase Transformation
Fase transformation yaitu fase dimana setelah mulai menyadari dan mengetahui pasangan secara utuh dan menyeluruh, baik buruknya, positif negatifnya.

Maka fase ini adalah fase berdamai dengan diri. Bertransformasi untuk tidak meninggalkan ego, mulai memiliki seni berkomunikasi yang klik dengan pasangannya, mulai tahu celah-celah rumah tangga, untuk membangun benteng yang lebih kokoh

▪︎5. Fase real love
Fase ini adalah puncak sebuah pernikahan dimana pasangan sudah saling mengenal, mereka benar-benar menjadi teman bahkan seperti sahabat yang saling mengerti satu sama lain, mereka saling terpaut dalam meski mungkin tak lagi saling memberi coklat dan bunga.

Mereka saling mengerti dengan kode dan isyarat yang hanya mereka yang tahu. Kesedihan dan kebahagiaan mereka seolah menjadi satu, meski salah paham bahkan pertengkaran itu pasti tetap ada itu satu hal yang wajar tapi tetap cinta mereka sudah mengakar.

Tentu setiap fase punya durasi yang berbeda antara satu pasangan dengan pasangan yang lain. Ini dipengaruhi banyak hal seperti pola didikan sejak kecil, karakter, pendidikan, ekonomi dan banyak faktor lainnya.

Ada yang fase romanticnya lama bertahun-tahun, namun ada yang hanya sebentar dalam hitungan bulan. Ada yang fase distressnya lama, saling memendam rasa, namun ada pula yang distressnya sebentar karena mencoba dikomunikasikan dengan baik dan benar.

Kata orang-orang, komunikasi adalah hal penting dalam rumah tangga. Komunikasi bukan hanya menanyakan “sudah makan belum?” tapi juga saling mentransfer perasaan masing-masing, visi misi, unek-unek, agar tidak menjadi bom yang bisa meledak diwaktu yang tidak terduga.

Jadi, tidak perlu takut komunikasikan hatimu dengan pasanganmu, agar rumah tangga semakin harmonis walaupun tetap akan ada yang namanya ujian dalam hidup.***

Source: Forum SIKI @Intan_Pratiwi

•Editor: Agatha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *