2025-05-25 7:15

Qabil dan Sejarah Pembunuhan Anak Manusia di Muka Bumi

Share

HARIAN PELITA —- Sejak bumi diisi manusia, entah sudah berapa nyawa manusia melayang, baik akibat perang atau pun menjadi korban kriminalitas.

Namun, yang jelas pembunuhan pertama terjadi di muka bumi dilakukan oleh Qabil.

Semua bermula saat Qabil akan dinikahkan dengan Labuda, dan Habil dipasangkan dengan Iqlima.

Qabil menolak, karena baginya Labuda tidak lebih cantik dari Iqlima.

Tapi, keinginan Qabil ini bertentangan dengan aturan. Sebab, Iqlima adalah saudara kembaran Qabil, begitu pun Labuda saudara kembaran Habil. Maka hanya dengan pernikahan silang mereka bisa dinikahkan.

Tanpa pernikahan silang tidak mungkin, karena keturunan Adam saat itu baru hanya ada mereka berempat.

Akhirnya, Nabi Adam menyuruh Habil dan Qabil berkurban. Siapa yang kurbannya diterima Allah, maka mereka berhak menikahi Iqlima.

Qabil yang seorang petani mempersembahkan seikat pepohonan, sementara Habil yang penggembala menyediakan domba.

Ternyata yang diterima adalah kurbannya Habil.

Qabil yang murka dan mendapat bisikan iblis, kemudian menarik tubuh Habil. Lalu, iblis mengajarinya bagaimana cara membunuh Habil.

Nabi Adam dan Hawa sangat sedih dengan peristiwa itu. Qabil pun sangat menyesali perbuatannya tersebut. Karena membunuh dosanya sangat besar di hadapan Allah.

Bahkan, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda: “Semua dosa tindakan pembunuhan jiwa manusia yang dibunuh secara zalim akan ikut ditanggung oleh anak Adam yang pertama, sebab dia adalah orang pertama yang memelopori pembunuhan.” (Hadis Riwayat Imam Ahmad)

Qabil juga tidak tahu bagaimana cara mengurus jenazah.

Mayat Habil, dia gendong kemana pun pergi selama setahun lamanya. Hingga suatu ketika ada dua ekor burung gagak berkelahi, dan salah satu di antaranya mati.

Burung yang menang itu, kemudian mengubur burung yang mati dengan cara menggali tanah menggunakan kaki dan memasukkan bangkai burung tersebut ke dalam lubang.

Dari situlah, Qabil mendapat pelajaran untuk menguburkan saudaranya secara layak. ●Red/Bang Dun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *