2025-05-25 0:55

RSUD R Soedjono Selong Naik Kelas Tapi Pelayanan Tak Berkelas

Share

HARIAN PELITA —- RSUD. dr R Soedjono Selong Lombok Timur saat ini sudah menyandang predikat tipe B. Dengan meningkatnya grade ini, fasilitas maupun tenaga medisnya semakin lengkap dan berkualitas.

Namun kebanggaan masyarakat Lombok Timur atas predikat disandangnya justru berbanding terbalik dengan pelayanan medis yang sangat buruk.

Itu diungkapkan Hadiyat Dinata warga masyarakat Dusun Bongkem Desa Lepak Sakra Timur di Selong, Senin (14/08/2023) kepada media.

Hadiyat  menuturkan kekesalannya terhadap pelayanan RSUD dr R Soedjono Selong.

Ketika dia  mendampingi istrinya dirujuk ke rumah sakit tersebut dan istrinya merupakan pasien rujukan dari PKM Lepak, mengatakan bahwa istrinya sejak dirujuk ke RSUD dr R Soedjono Selong mendapat pelayanan yang sangat buruk oleh petugas yang bertugas menangani istrinya yang akan melahirkan pada hari itu.

Bahkan tanpa memikirkan beban psikologis dan biaya yang ditanggung oleh keluarga pasien petugas langsung menyodorkannya untuk menanda tangani persetujuan operasi caesar tanpa melalui observasi dan SOP yang jelas.

Bahkan keluarga pasien juga mendengar petugas mengintimidasi pasien disampingnya untuk segera melakukan operasi caesar seperti apa dilakukan terhadap istrinya dengan memberikan gambaran buruk akan terjadi pada pasien.

Karena suami pasien merasa ada kejanggalan dalam penanganan istrinya maka keluarga pasien meminta pulang dan membawa istrinya ke Puskesmas Sakra sekitar pukul 04.30 Wita dengan status pulang paksa.

Di sana justru pasien mendapat pelayanan sebagaimana mestinya dan melahirkan dengan normal tanpa operasi, kini ibu dan anak sehat walafiat berkat profesionalisme dan keikhlasan para bidan dan perawat di PKM Sakra.

Hal ini  berbanding terbalik dengan petugas di rumah sakit berkelas menyandang predikat tipe B.

Salah satu hal yang membuat Dinata sangat kesal adalah keterangan pihak RSUD dr R Soedjono Selong yang mengintimidasi istrinya dengan memaksa untuk dilakukan operasi caesar karena ketuban yang sudah pecah airnya akan segera habis dan kalau tidak dilakukan tindakan operasi caesar. Akibatnya sangat buruk pada pasien dan bayi, tuturnya, 

Sangat berbeda dengan keterangan Kapus Sakra Badri S.Kep.Ners yang menerangkan bahwa pasien atas nama Dian Apriaty yang berasal dari Dusun Bongkem Desa Lepak Sakra Timur yang datang pada pada dini hari yang menurut catatan medisnya datang dalam kondisi baik atau normal dan dalam proses persalinan, melahirkan dengan normal atau tidak dilakukan operasi.

Adapun bayi yang dilahirkan sehat dan normal, demikian juga Dian Apriaty ibu dari bayi tersebut dalam keadaan sehat, hal ini juga di terangkan oleh bidan Vivian Rosalina dan Puspita Dewi menangani pasien tersebut menerangkan pasiennya tersebut setelah menunggu kurang dari 3 jam begitu pecah ketubannya bayi segera lahir dengan selamat.

Hadiyat Dinata yang juga merupakan salah seorang ketua lembaga yang bergerak di bidang informatika (it99) dan rekanan BNPT itu mengapresiasi manajemen PKM Sakra dan juga Bidan Vivian Rosalina bersama Puspita Dewi yang bekerja profesional.

Karena kecewa dan merasa dirugikan secara medis dan psikis terhadap pelayanan yang sangat buruk suami pasien melayangkan somasi kepada manajemen RSUD dr R Soedjono Selong dan saat wartawan Harianpelita.id mengkonfirmasi Direktur sedang tidak berada ditempat. ●Red/Rus/pan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *