2025-08-08 4:57

Wibawa Itu Bukan Tentang Gaya, Tapi Cara Kamu Membawa Diri

Share

HARIAN PELITA — Wibawa itu nggak hilang karena kamu gagal. Tapi karena tanpa sadar kamu menunjukkan sisi lemahmu dalam bentuk yang terlihat “biasa aja”.

Penelitian dari Princeton (Willis & Todorov, 2006) bilang, orang membentuk kesan tentang kredibilitas dan wibawa seseorang dalam waktu kurang dari satu detik.

Bukan dari apa yang kamu bisa, tapi dari sinyal-sinyal kecil yang kamu tunjukkan lewat sikap sehari-hari.

●Coba lihat contoh ini:
• Di ruang rapat, kamu menyela pembicaraan cuma buat kelihatan paham

• Di tongkrongan, kamu ulang-ulang cerita suksesmu
• Saat ngobrol, kamu buru-buru jelasin biar nggak dikira bodoh

Tanpa sadar, kamu justru sedang mengikis wibawa yang udah kamu bangun.

Karena orang yang benar-benar berwibawa nggak sibuk membuktikan diri.

▪︎Mereka diam, tapi maknanya dalam.
▪︎Bicara, tapi waktunya pas.
▪︎Dan yang paling penting: mereka nggak ngemis perhatian.

Ryan Holiday pernah bilang dalam bukunya Ego is the Enemy:
“Semakin kamu butuh pengakuan, semakin kamu kehilangan rasa hormat.”

Dan sayangnya, banyak orang kehilangan wibawa bukan karena kesalahan besar, tapi karena kebiasaan kecil yang nggak disadari.

●Berikut 5 kebiasaan kecil yang bisa diam-diam merusak wibawa kamu:

1. Terlalu sering menjelaskan hal-hal kecil

    Telat sedikit langsung minta maaf panjang

    Takut disalahpahami langsung klarifikasi

    Padahal, seperti kata Olivia Cabane dalam The Charisma Myth, orang yang terlalu butuh dimengerti malah kelihatan gugup.

    Wibawa butuh ketenangan, bukan penjelasan terus-menerus.

    2. Jawab pertanyaan terlalu cepat
    ▪︎Seolah takut kelihatan nggak pintar

      Padahal, diam sebentar sebelum menjawab bikin kamu kelihatan mantap dan punya otoritas, seperti yang dibahas Cal Newport dalam Deep Work.

      3. Sering cerita soal pencapaian pribadi
      ▪︎Tujuannya biar orang kagum
      Tapi malah terkesan pamer
      Wibawa itu muncul dari pengaruh yang tenang, bukan dari spotlight.

      4. Suka ‘menang’ dalam obrolan santai
      ▪︎Orang cerita, kamu balas cerita yang lebih hebat

        Orang salah sebut, buru-buru dibenerin

        Bukannya pintar, malah kelihatan haus validasi

        Wibawa datang dari kamu yang nggak reaktif, seperti kata Eckhart Tolle.

        5. Terlalu gampang ketawa
        Ingin bikin suasana nyaman, tapi malah kelihatan kurang percaya diri
        Menurut Allan & Barbara Pease, tertawa berlebihan justru bikin kamu terlihat butuh diterima. Padahal pemimpin yang kuat tahu kapan harus senyum, kapan harus diam.

        ●Redaksi/dari berbagai sumber

          Tinggalkan Balasan

          Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *