2025-05-25 4:24

Hari Jantung Sedunia, Cardiac Center RSPJ Gelar Seminar Bahaya Penyakit Jantung

Share

HARIAN PELITA —  Bertepatan dengan hari jantung sedunia,  Rumah Sakit Premier Jatinegara (RSPJ) bersama dengan tim Cardiac Center menggelar media gathering sekaligus seminar kesehatan jantung.

Tujuan dari acara ini untuk memberikan edukasi dan informasi seluas-luasnya tentang bahaya penyakit jantung.

Berdasarkan data dari WHO penyakit jantung masih merupakan salah satu penyakit dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia dengan angka mencapai 18,6 juta orang setiap tahunnya.

Sementara di Indonesia menurut Kementrian Kesehatan penyakit jantung juga menduduki peringkat tertinggi dengan membebani BPJS hingga lebih dari Rp10 triliun dan terus meningkat setiap tahunnya.

Pada seminar mengenai pentingnya perawatan komprehensif pada orang yang terkena serangan jantung, dr. Hasril Hadis, Sp.JP(K), FIHA menyatakan serangan jantung dapat menyebabkan kematian bila tidak segera tertangani. Namun tidak semua serangan jantung selalu langsung berakibat fatal, bisa saja seseorang mengalami serangan jantung ringan.

“Pada kasus seperti ini pertolongan pertama harus dilakukan secara cepat dan diikuti dengan penanganan dari ahli penyakit jantung secara komprehensif. Penanganan yang akurat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan pada jantung, sehingga pasien dapat kembali pulih secara maksimal,” ujar dr. Hasril.

Sementara dr Susan Ananda selaku CEO dari RSPJ mengungkapkan bahwa salah satu layanan unggulan RSPJ adalah Cardiac Center. RSPJ memiliki fasilitas atau bangsal khusus pasien penyakit jantung (Cardiac Ward) yang berdiri sejak 2015 dengan layanan jantung komprehensif.

Dilengkapi dengan fasilitas pemeriksaan jantung, monitoring system, defibrillator, ekokardiografi, Ambulatory Blood Pressure Monitoring (ABPM), holter, hingga mini echo untuk memonitor jantung pasien dengan lebih cepat. Cardiac Ward juga diperuntukan bagi pasien pra-dan post tindakan seperti Percutaneous Coronary Intervention (PCI) yaitu prosedur intervensi non bedah. ●Red/Ifa04

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *