
Perkumpulan Asosiasi Genomik Indonesis (AGI) Diresmikan
HARIAN PELITA — Perkembangan teknologi ilmu genomik berkembang dengan pesat dalam satu dekade terakhir. Diawali dengan upaya pengurutan genom manusia atau whole genome sequencing pada awal tahun 2000 dan terus berlanjut hingga saat ini.
Banyak didapatkan dari melakukan pengurutan seluruh genom atau whole genom sequencing pada manusia salah satunya adalah ‘pengobatan dipersonalisasi atau ‘Personalize Medicine dan Treatment.
Ilmu genomic telah menunjukan kelebihannya pada pandemic covid-19 dengan memberikan kita alat diagnosis yang cepat dan akurat, pengobatan yang tepat (presisi) dan efektif hingga pengembangan vaksin berbasis mRNA, .
Perkembangan Ilmu Genomik sendiri masih minim diketahui oleh masyarakat Indonesia. Genomik merupakan studi tentang seluruh genome dari suatu organisme. Ilmu genomik memiliki fokus terhadap gen-gen yang dimiliki oleh makhluk hidup, baik itu tumbuhan, hewan ataupun manusia dan juga epigenetic.
Diinisiasi oleh DR. dr Ivan R. Sini, SpOG, Adrian Lembong, drg. Adittya, MARS, Levana Sari, Prof Hera Sundoyo dan dr. Ariel Pradipta, Ph.D, Perkumpulan Asosiasi Genomik Indonesia didirikan pada tanggal 11 Agustus 2022, dan mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 8 September 2022.
Dengan penyelenggaraan MUNAS pertama di tanggal 16 Desember 2022. Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) bertujuan untuk mendorong pengembangan dan penerapan ilmu genomik dengan sebaik mungkin.
Melalui kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai institusi, asosiasi bermaksud untuk dapat membagikan dasar ilmu praktik terbaik/Best Practice dalam ilmu genomik.
Kegiatan perkumpulan asosiasi akan membantu mempercepat penggunaan teknologi ilmu genomik di bidang hayati secara luas dan dapat dirasakan oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia. ●Red/Rls