2025-10-21 13:21

Antusiasme Mahasiswa UHAMKA Meriahkan Diskusi FFW 2025 Bertema “Merawat Ingatan, Merangsang Mimpi, Membaca Film Indonesia”

Share

HARIAN PELITA — Festival Film Wartawan (FFW 2025) terus menggeliat dalam upaya menumbuhkan apresiasi terhadap dunia perfilman nasional.

Salah satu kegiatannya diskusi film bertajuk “Merawat Ingatan, Merangsang Mimpi: Membaca Film Indonesia” digelar di Aula Lantai 4, Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA), Jalan Limau, Jakarta Selatan, pada Senin, 20 Oktober 2025.

Kegiatan diikuti ratusan mahasiswa FISIP UHAMKA ini menghadirkan sejumlah narasumber ternama, antara lain M Soleh Artiawan, Pamong Budaya Ahli Muda mewakili Direktur Film, Musik, dan Seni, Ditjen Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan RI; Titin Setiawati, M.I.Kom, Dosen FISIP UHAMKA sekaligus Komisioner Lembaga Sensor Film (LSF); Benny Benke, Ketua FFW 2025; Peter Surya Wijaya, Eksekutif Produser Imperial Pictures; dan Hartawan Trigun, Produser film Assalammualaikum Beijing 2.
Acara ini dimoderatori oleh Irish Riswoyo.

Dalam sambutannya, Dr. Tellys Corliana, M.Hum, Dekan FISIP UHAMKA, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Festival Film Wartawan di kampusnya.

“Film Indonesia pernah mengalami masa sulit, namun kini telah bangkit kembali. Sebagai bagian dari budaya, film terus berevolusi, baik dari teknologi maupun strategi kreatifnya. Karena itu, kami sangat menyambut baik diskusi ini,” ujar Tellys.

Sementara itu, Benny Benke, Ketua FFW 2025, menjelaskan bahwa FFW merupakan festival film independen yang menilai karya sinema dari perspektif wartawan.

“Kami menilai film dengan cara kami sendiri, mulai dari seleksi hingga penentuan pemenang. Semua dilakukan secara independen oleh wartawan yang konsisten mengikuti perkembangan film Indonesia,” tegas Benny, disambut tepuk tangan peserta.

Perwakilan Kementerian Kebudayaan RI, Soleh Artiawan, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan positif seperti ini.
“Diskusi seperti ini sangat baik, apalagi melibatkan mahasiswa. Kami berharap Indonesia dapat menjadi tuan rumah bagi kemajuan perfilman nasional pada tahun 2025,” ujarnya.

Senada dengan itu, Peter Surya Wijaya dari Imperial Pictures menilai kegiatan FFW 2025 di kampus menjadi ruang penting untuk menyerap aspirasi generasi muda.

“Kami ingin tahu film seperti apa yang diminati mahasiswa dan bagaimana industri bisa menyesuaikan diri. Mahasiswa adalah penonton masa depan,” katanya.

Hartawan Trigun, produser Assalammualaikum Beijing 2, menekankan bahwa kreativitas merupakan kunci keberhasilan dalam produksi film.
“Dengan kreativitas, anggaran terbatas bisa menghasilkan karya bernilai besar. Ide sederhana bisa dikembangkan menjadi film bermutu dan menarik investor,” jelas Hartawan, yang kini tengah menggarap film Ghosting.

Dari sisi regulasi, Titin Setiawati menjelaskan peran Lembaga Sensor Film (LSF) dalam menjaga kualitas tontonan publik.

“Pada 2024, LSF menyensor puluhan ribu film. Setiap film wajib memiliki Surat Tanda Lulus Sensor (SLS). Kami memastikan film yang tayang aman dan sesuai klasifikasi usia penonton,” tegasnya. ●Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *