
Film Horor “Lintrik: Ilmu Pemikat” Angkat Kearifan Lokal Banyuwangi Tayang 11 September 2025
HARIAN PELITA — Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya film horor terbaru berjudul “Lintrik: Ilmu Pemikat”, karya kolaborasi Prama Gatra Film dan Rumah Semut Film.
Film ini menghadirkan nuansa berbeda dari film horor pada umumnya dengan mengangkat kearifan lokal budaya Banyuwangi, lengkap dengan bahasa, tradisi, hingga lokasi syuting yang autentik.
Ide pembuatan Lintrik lahir pada akhir 2022, saat produser Asye Siregar diperlihatkan film pendek Lintrik – Janakim Series karya komunitas film Banyuwangi.
Melihat potensinya, pihak Prama Gatra Film kemudian menggandeng komunitas tersebut untuk terlibat langsung dalam produksi film layar lebar ini, sekaligus menjadi konsultan budaya dalam penyusunan skenario.
●Kisah horor
“Lintrik” mengisahkan tentang ilmu pemikat atau pelet khas Jawa kuno yang hanya bisa dilakukan oleh seorang dukun wanita melalui ritual tertentu. Berbeda dengan pelet biasa, lintrik memiliki daya tarik kuat, bahkan mampu memikat seseorang meski berada di luar negeri, namun hanya bersifat sementara.
Film ini menyoroti tokoh Sari, seorang perempuan yang berusaha meraih kehidupan ideal dengan “melintrik” cinta pertamanya yang kini sudah beristri. Dari ambisinya inilah, Sari terseret dalam konspirasi besar penuh misteri yang baru akan terjawab di akhir cerita.
Sebagian besar proses syuting dilakukan di Banyuwangi, dengan dukungan resmi Pemda setempat. Beberapa adegan bahkan mengambil latar Festival Banyuwangi.
Lokasi wisata ikonik seperti Hutan De Djawatan, Patung Terakota, hingga pantai-pantai indah juga turut ditampilkan.
Tak hanya itu, film Lintrik melibatkan seniman asli Banyuwangi seperti Mak Temu Misti, maestro tari Gandrung, dan seniman senior Mas Yon DD. Mereka menggunakan bahasa Osing, bahasa asli masyarakat Banyuwangi, untuk memperkuat nuansa lokal.
Lintrik juga dibintangi sejumlah artis nasional, di antaranya Donny Damara, Yatti Surachman, Meisya Amira, Karina Icha, Akbar Nasdar, Fannita Posumah, serta Teguh Ryder sebagai ustaz muda dengan karakter unik.
Film ini digarap oleh sutradara Irham Acho Bahtiar, yang sebelumnya dikenal melalui film komedi nasional seperti Epen Cupen the Movie dan Security Ugal-ugalan. Bersama Prama Gatra Film, ia juga pernah menyutradarai Horas Amang yang mengangkat budaya Batak. ●Redaksi/Satria