2025-11-21 14:23

LSF Gelar Nobar Film ‘Keadilan: The Verdict’, Tekankan Pentingnya Budaya Sensor Mandiri

Share

HARIAN PELITA — Lembaga Sensor Film (LSF) kembali menggencarkan Literasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri melalui kegiatan nonton bareng (nobar) film Keadilan: The Verdict di CGV Bekasi Trade Center, Kamis (20/11/2025).

Film produksi kolaborasi Indonesia–Korea Selatan garapan Yusron Fuadi dan Lee Chang Hee itu mendapat klasifikasi 17+.
Anggota LSF Erlan Basri mengatakan kegiatan ini menjadi upaya memperkuat kesadaran masyarakat agar memilih tontonan sesuai usia.

Ia menyoroti masih seringnya ditemukan orang tua yang mengajak anak di bawah umur menonton film dewasa.

“Masih banyak perilaku masyarakat yang membawa anak menonton film dewasa. Melalui kegiatan ini kami ingin menerapkan gerakan nasional budaya sensor mandiri,” ujar Erlan kepada wartawan.

Erlan menegaskan pihaknya terus berkomunikasi dengan jaringan bioskop untuk meningkatkan kepatuhan terhadap klasifikasi usia.

Menurut laporan petugas bioskop, masih banyak penonton yang sulit ditegur ketika membawa anak di bawah umur, meski regulasi sebenarnya sudah jelas.

“Meskipun tiket dibeli online, kalau anaknya di bawah umur tetap harus dikembalikan tiketnya,” bebernya.

Ia juga menyebutkan LSF kerap menerima aduan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh petugas pemantauan. “Jika ditemukan pelanggaran, kami langsung laporan dan mengajak berdiskusi dengan pihak bioskop,” jelasnya.

Erlan menambahkan pendekatan yang digunakan masih bersifat persuasif karena belum ada sanksi khusus yang diberlakukan.

Dalam kesempatan itu, Erlan juga menyinggung film ‘Gowok: Kamasutra Jawa’ yang menjadi film pertama dengan klasifikasi 21+. Produser Raam Punjabi disebut datang berdialog dengan LSF hingga menghasilkan dua versi film: versi 21+ yang tetap utuh dan versi 17+ yang telah dikurangi beberapa adegan.

“Ruang dialog selalu kami hidupkan, termasuk dalam kasus film Gowok,” katanya.

Kegiatan literasi dibuka oleh anggota LSF Dr. H. Imam Safe’i, M.Pd., yang dilanjutkan dengan pemutaran jingle Budaya Sensor Mandiri.

Acara kemudian menghadirkan sesi diskusi bersama Erlan Basri dan sejumlah pemain Keadilan: The Verdict, seperti Dimas Aditya, Adam Fareel, dan Dicky Pardosi.

Acara yang ramai dihadiri mahasiswi dan ibu-ibu tersebut dipandu MC Putri Arimbi dan ditutup dengan nobar film Keadilan: The Verdict. ●Redaksi/Satria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *