
Penjurian Festival Film Wartawan 2025 Hindari “Hompimpah”
HARIAN PELITA — Dewan Juri Akhir Festival Film Wartawan (FFW) 2025 dijadwalkan untuk menyaksikan film-film tersebut di sebuah ruang bioskop secara bersama-sama, dilanjutkan dengan diskusi, sampai dengan 22 Oktober 2025.
Kegiatan itu menjadi ketentuan dalam melakukan penilaian atas film-film yang akan diberi penghargaan. “Kita menghindari penilaian asal humpimpah,” kata Firman Bintang, salah satu juri dari unsur wartawan dan produser.
“Saya termasuk yang tidak suka dengan cara penilaian di rumah masing-masing, lalu hompimhah alaihim gambreng,” tegas Firman Bintang.
Hompimpah adalah istilah yang mengacu kepada permainan tradisional anak Indonesia yang menentukan pemenang dengan cara sejumlah anak membolak-balikkan telapak tangan serentak, kemudian secara spekulatif menentukan mana yang kalah dan mana yang menang.
“Kita ingin hasil FFW meraih kepercayaan masyarakat serta menjadi acuan dalam mengapresiasi Film Indonesia,” kata Firman Bintang.
“Untuk itu, para juri mesti berkumpul serius dalam mencermati film serta mendiskusikannya secara intens.”
Selain Firman Bintang, Dewan Juri Akhir dalam FFW 2025 adalah Nurman Hakim, Lola Amaria, Akhlis Suryapati, dan Adisurya Abdy. Mereka menindaklanjuti penjurian tahap awal oleh 21 wartawan.
Selain menjadwalkan menonton film di ruang bioskop secara bersama-sama dan pembahasan-pembahasan khusus, Dewan Juri juga meminta kepada Panitia untuk memastikan adanya Buku Putih Pedoman Penjurian yang dijadikan dasar pegangan juri, serta jadwal penjurian yang efektif dan cukup waktu, mengingat banyaknya film yang harus dinilai.
“Hal itu untuk menjadi koridor dalam setiap perdebatan di penjurian, supaya tidak kemana-mana, melainkan fokus menilai film berdasarkan aspek-aspek yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik maupun sebagai karya cipta budaya,” kata Firman.
Dari penilaian Juri Awal atas film-film yang beredar di publik sepanjang satu tahun sampai bulan Oktober, tersaring sedikitnya 31 film untuk disaksikan oleh Dewan Juri Akhir, yaitu film-film yang secara keseluruhan maupun di antara unsur-unsurnya masuk di dalam deretan nominasi.
Seperti diketahui, FFW 2025 akan memberikan penghargaan berupa Piala Gunungan meliputi tiga genre, yaitu Drama, Komedi, dan Horor, serta unsur-unsur di dalamnya.
Selain itu, Dewan Juri akan memberikan penghargaan spesial berupa Capaian Estetika Film Indonesia, sebuah penghargaan yang menitikberatkan pada film sebagai media estetika selain sebagai media pengetahuan dan media industri kreatif. Puncak FFW-2025 akan berlangsung bulan November. ●Redaksi/Cr-28