HARIAN PELITA — Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar menyoroti soal jalan rusak di Lampung. Haris mengatakan Bima Yudho Saputro tak lain mahasiswa yang menuntut ilmu di Australia justru terancam pidana.

Pasalnya, fasilitas umum tidak memadai seperti beberapa ruas jalan di Lampung dikritik oleh Bima. TikTokers Bima mendadak viral setelah informasi kondisi jalan rusak diketahui publik.

Haris menandaskan, kini Bima dan keluarganya di Lampung berujung dipermasalahkan oleh aparat. Kata dia, ciri khas pejabat di Indonesia kerap mempidankan orang yang kritis.

“Kasus Bima anak mahasiswa dari Australia mengkritik, kritik soal Lampung yang di permasalahannya si Bima dan orang tuannya bukan jalan rusaknya,” jelas Haris, Selasa (18/4/2023).

Ia menambahkan, permasalahan jalan di Lampung tidak ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Bahkan, sebaliknya para pejabat sibuk mencari pengkritik jalan tersebut yang terlanjur viral di media sosial.

“Jadi, ini khas pejabat di Indonesia yang mengkritik dipidana,” ucap Haris.

Saat ini, sedang musim mempidanakan warga sipil termasuk Bima salah satu diantaranya yang mengkritik pemerintah. Haris juga membeberkan, orang-orang yang bekerja dibidang isu hak asasi manusia, hukum, demokrasi, lingkungan hidup dan isu perempuan rentan ancaman pidana.

“Dipidana emang lagi musim, ini indikator kesakitan negara atau pemerintahan,” kata Haris Azhar.

Dalam video yang beredar di media sosial, jalan kabupaten Pringsewu, Lampung, diaspal setelah viralnya video kritikan dari seorang pelajar Australia yang berasal dari Lampung, Indonesia.

Bima Yudho Saputro menjalankan pendidikan di Perguruan Tinggi Intelijen Bisnis Australia, jurusan program Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital dan Media/Multimedia. ●Redaksi/Dw