HARIAN PELITA —- Forum Wartawan Mahkamah Agung RI (Forwama) menggelar seminar hukum yang bertajuk ‘Kerugian Perekonomian Negara Pada Tindak Pidana Khusus’. Seminar hukum perdana ini akan dilaksanakan pada Jum’at 4 Agustus 2023 di Hotel Luminor, Pecenongan, Jakarta Pusat.

Emil F. Simatupang selalu Ketua Forwama menyampaikan anggota yang tergabung di Forwama saat ini diperkirakan berjumlah 87 jurnalis yang berasal dari berbagai media. Ia mengatakan kegiatan tersebut untuk melangkah menuju perubahan besar dan membangun sinergisitas antara mitra kerja.

Seminar ini akan menghadirkan dua narasumber pakar hukum diantaranya Prof. Dr. Supandi SH MHum, hakim agung yang dikenal sebagai mantan Ketua Kamar Tata Usaha Negara (TUN) Mahkamah Agung dan kini sebagai Guru Besar di Universitas Diponegoro(Undip). Kemudian, pakar hukum Tindak Pidana Pencucian Uang(TPPU) Dr. Yenti Garnasih SH MH dijadwalkan akan menghadiri seminar hukum ini.

“Sedikit bocorannya saja, sejumlah tokoh dan pakar hukum akan hadir seperti mantan Ketua Mahkamah Agung Prof Dr H Bagir Manan SH MH yang pernah menjadi Ketua Dewan Pers, selain itu ada juga Prof Harifin Tumpa SH MH dan sang Maestro Hukum Prof Dr. HM Hatta Ali SH MH yang kini merupakan Kaparodi S3 Fakultas Hukum Universitas Pancasila,” ujar Emil disela-sela Gladi resik di Hotel Luminor, Kamis (3/8/2023).

Emil menambahkan, Prof Dr Syarifuddin SH MH yang kini menjabat sebagai Ketua MA ke- 14 akan menjadi keynote speaker dalam seminar hukum tersebut. Lebih lanjut, seminar hukum menjadi trend bagi kalangan mahasiswa, akademisi dan praktisi hukum.

Bahkan, seminar hukum ini juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jajaran hukum terkait dan pelaku usaha bisnis. Hal ini tentunya akan dibahas secara mumpuni oleh pakar sesuai bidangnya.

Selain itu, ia menjelaskan sejumlah praktisi hukum ternama seperti Prof. Otto Hasibuan SH MH dan Prof Dr. OC. Kaligis SH MH juga akan hadir. Karena, sejatinya sebagian besar jurnalis hukum yang mengadakan acara seminar hukum bergengsi merupakan mitra sejati lama mereka yang solid sepanjang masa.

“Seminar hukum dengan tema yang kini sedang membelenggu negara kita itu seyogyanya menjadi barometer hukum kedepan, bahwa sejatinya benarlah hukum adalah merupakan panglima terdepan dalam penegakan hukum,” ungkapnya.

“Apalagi publik dan banyak pelaku usaha harus tahu lembaga hukum manakah yang secara hukum patut menghitung kerugian perekonomian negara pada tindak pidana khusus, sehingga para insan hakim pun diruang pengadilan tipikor punya pegangan yang diatur oleh KUHAP dalam memutus perkaranya,” imbuh Emil. ●Red/Dw