2025-06-05 0:02

Ketum IKA Trisakti Apresiasi Pemberian Rumah dan Bantuan Tali Kasih untuk Keluarga Pejuang Reformasi

Share

HARIAN PELITA — Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Trisakti Silmy Karim mengapresiasi pelaksanaan pemberian rumah oleh Menteri BUMN Erick Tohir pada 25 April 2022 dan bantuan tali kasih kepada empat keluarga pejuang reformasi dilaksanakan pada 26 April 2022 di Universitas Trisakti Kampus A, Jakarta Barat.

Keluarga pejuang reformasi menerima rumah dan bantuan tali kasih yaitu keluarga Almarhum Henriawan Sie, keluarga Almarhum Hafidin Royan, keluarga Almarhum Hery Hartanto, dan keluarga Almarhum Elang Mulya Lesmana.

“Kami atas nama alumni Trisakti mengapresiasi pemberian rumah dan bantuan tali kasih kepada keluarga pejuang reformasi. IKA Trisakti mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo dan pihak  yang telah memberikan perhatian kepada keluarga pejuang reformasi,” jelas Ketua Umum IKA Trisakti Silmy Karim.

Empat keluarga pejuang reformasi mendapatkan rumah dari Presiden RI melalui Kementerian BUMN dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk serta bantuan tali kasih dari Kementerian Perindustrian sebesar Rp750 juta untuk masing-masing keluarga yang diberikan langsung oleh Menko Perekonomian didampingi oleh Menteri Perindustrian.

“Bantuan ini wujud perhatian pemerintah yang sangat positif terhadap para pejuang reformasi. Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban dari keluarga pejuang reformasi,” lanjut Silmy.

Selain pemberian rumah dan bantuan tali kasih, dalam acara 26 April 2022 di Kampus Reformasi Trisakti ini juga dilaksanakan kuliah umum yang diberikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan tema “Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Melalui Pembangunan SDM yang Adaptif dan Berdaya Saing”.

Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998, kejadian yang berawal dari aksi damai mahasiswa Universitas Trisakti di depan kampus A Grogol Jakarta Barat ini berakhir dengan tewasnya empat mahasiswa oleh aparat keamanan. Tragedi Trisakti ini menjadi pemicu terjadinya proses reformasi di Indonesia.

Hingga kini Tragedi Trisakti 1998 terus diperingati oleh mahasiswa di seluruh Indonesia, dan dijadikan renungan agar kekerasan tidak terulang kembali. ●Red/Ifa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *