Pemerintah Bergerak Cepat Sikapi Kondisi Aceh Berupaya Bangkit dari Banjir
HARIAN PELITA — Presiden RI Prabowo Subianto kembali meninjau wilayah terdampak pada Minggu (7/12/2025) setelah sebelumnya melakukan kunjungan pada 1 Desember 2025 melihat dampak bencana.
Prabowo didampingi sejumlah pejabat utama, termasuk Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Gubernur Aceh Muzakir Manaf serta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.
Rombongan langsung bergerak menggunakan helikopter Caracal menuju Helipad Batalyon Infanteri 113/Jaya Sakti.
Dari lokasi Tim Pusat dan Daerah melakukan penyusunan ulang rencana logistik, terutama menyangkut pembukaan akses terputus.
Peninjauan dilanjutkan ke Jembatan Bailey Teupin Mane, salah satu titik kritis sejak awal mnjadi sorotan pemerintah.
Kerusakan pada jembatan itu menyebabkan beberapa desa di Kabupaten Bireuen sulit dijangkau, sehingga pengiriman bantuan logistik harus melalui jalur alternatif yang lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.
Prabowo meminta laporan detail tentang progres pemasangan jembatan darurat serta kendala teknis yg dihadapi para petugas di lapangan.
Presiden juga mengunjungi Posko Pengungsian di Desa Balee Panah. Di sana Kepala Negara menerima paparan dari petugas posko terkait jumlah pengungsi, ketersediaan logistik, serta proses penyaluran bantuan yg masih dilakukan secara bertahap.
Prabowo berbicara langsung dengan warga dan petugas medis memastikan kebutuhan mendesak mereka terpenuhi, terutama obat-obatan, layanan sanitasi, dan kebutuhan gizi
Selain memastikan kelancaran distribusi bantuan, kunjungan ini bertujuan mengidentifikasi titik-titik baru yang membutuhkan evakuasi tambahan serta mengoordinasikan percepatan pembukaan akses jalan hingga kini belum sepenuhnya pulih.
Presiden menekankan pentingnya kehadiran pemerintah tidak hanya pada tahap awal bencana, tetapi hingga seluruh wilayah terdampak bisa kembali berfungsi normal.
Kunjungan kedua ini mempertegas komitmen pemerintah pusat terus mengawal proses penanganan bencana secara menyeluruh, mulai dari respon darurat, distribusi bantuan, hingga pemulihan infrastruktur penting yg menjadi denyut aktivitas masyarakat Aceh. ●Redaksi/indonesiadefense
