2025-05-29 5:03

Staf Khusus Wakil Presiden Apresiasi Vaksinasi Pencegahan PMK

Share

HARIAN PELITA —  Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, Guntur Subagja mengapresiasi kegiatan vaksinasi perdana pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal tersebut dilakukan jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) di Kabupaten Sidoarjo.

Serta 18 wilayah lainya yang masuk dalam kategori zona merah. Diharapkan, kegiatan tersebut mampu menekan jumlah penularan terhadap sapi dan hewan ternak lainya di Indonesia.

“Saya kira kegiatan vaksinasi ini sudah sangat tepat dan juga ditunggu-tunggu para peternak agar sapi mereka tetap dalam keadaan sehat. Tentu saya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan jajaran Kementan,” ujar Guntur, Selasa (14/6/2022).

Menurut Guntur, apa yang dilakukan Kementan merupakan komitmen kuat negara sekaligus respon cepat pemerintah atas penderitaan para peternak yang mengalami penularan PMK pada hewan ternaknya.

“Kehadiran vaksin merupakan komitmen pemerintah terhadap nasib para peternak. Tapi ingat, saya juga berharap peternak mematuhi aturan pemerintah yang sudah tertuang melalui surat edaran. Yang terpenting tetap menjaga kesehatannya dan menjaga kandangnya agar tetap bersih,” ungkapnya.

Hari ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar vaksinasi perdana untuk hewan ternak di sentra sapi perah Desa Tanjungsari, Dusun Tanjunganom, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan itu juga dilakukan serentak di 18 lokasi lainya yang masuk dalam kategori zona merah.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah mengatakan bahwa pemerintah juga telah menyiapkan Eartag. Earteg atau alat serupa peduli lindungi yang mampu mendeteksi dosis dan berapa kali vaksin yang diberikan.

Alat tersebut sudah diletakan pada bagian telinga hewan dan direncanakan akan dilakukan penandaan 233.300 buah yang dilengkapi dengan Secured QR Code.

“Supaya mengetahui hewan ternak ini sudah di vaksin atau belum, kita sudah menyediakan Eartag, semacam peduli lindungi yang bisa kita scane melalui alat di telinga hewan,” kata Nasrullah.

Menurutnya, skenario pemberian vaksin diprioritaskan pada sapi perah, sapi bibit dan sapi rakyat. Terutama, kata dia, sapi-sapi yang ada di Pulau Jawa karena memiliki ruminansia terbanyak. Baru setelahnya menuju Sumatera dan wilayah lainnya.

“Semua sudah diatur oleh tim kami untuk melakukan langkah-langkah. Yang jelas hari ini sudah dimulai dan serentak di beberapa wilayah di seluruh Indonesia. Vaksinasi ini akan dilakukan terus-terusan sampai semua hewan-hewan yang tidak terkena itu tervaksinasi,” sambungnya.

Sekedar diketahui, pemerintah telah menyiapkan vaksin sebanyak 3 juta dosis yang tiba pada 12 Juni 2022 lalu melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Banten. Kemudian, untuk tahap awal vaksin yang tiba sebanyak 10.000 dosis dan akan disuntikan 800 ribu dosis.

Vaksin tersebut selanjutnya didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat serta 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *