2025-05-27 23:30

Stok Beras Nasional Aman, Kementan SYL: Tidak Ada Kelangkaan

Share

HARIAN PELITA — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan bahwa pasokan dan jumlah stok beras nasional tahun ini dalam kondisi aman. Tidak ada kelangkaan apalagi kekurangan disampaikannya.

Menurut SYL, data BPS terbaru menyebutkan stok beras di masyarakat sampai April tahun ini mencapai 10,15 juta ton. Jumlah tersebut masih akan bertambah seiring panen raya yang akan berlangsung pada musim ini.

“Puncak panen pertama kita itu Januari-April 18 juta lebih dan panen kedua sekitar Agustus 13 juta lebih. Nah, oleh karena itu setara berasnya 32 juta sekian dan yang kita makan kurang lebih 30 juta sekian. Artinya apa? overstok kita cukup,” kata Mentan SYL, Senin, (31/10/2022).

Dilihat dari yang ada saat ini, panen raya Jawa Timur pada September-Desember tahun ini mencapai 1,15 juta ton, kemudian Jawa Tengah mencapai 1,01 juta ton, Jawa Barat 1,5 juta ton dan Sulawesi Selatan 1,6 juta ton. Dengan catatan ini, SYL berharap Bulog melakukan penyerapan hingga 1,5 juta ton dan pembelian di atas HPP.

“Jadi kalau ada yang bilang terjadi penipisan beras suruh datang ke Kementan dan akan saya tunjukan di mana tempatnya. Kan Bapak Presiden juga melakukan cek setiap minggu,” jelasnya.

Yang terbaru, kata SYL, stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 43 ribu ton atau meningkat dari stok beras rata-rata yang hanya 30 ribu ton. Namun demikian, diharapkan Kementan semua pihak membeli beras petani sebagai ungkapan terimakasih atas produksi yang dilakukan selama ini.

“Saya punya harapan para Gubernur dan para Bupati tidak hanya menunggu Bulog, tetapi juga masing-masing harus punya buffer stok. Mari kita segera beli beras rakyat, beras para petani sebagai rasa terimakasih kita yang mendorong mereka terus berproduksi,” ujar Mentan SYL.

Sebagaimana diketahui, Indonesia baru saja ditetapkan sebagai negara tropis terbaik dunia dalam melakukan sistem ketahanan pangan. Terkini, Indonesia juga diberikan penghargaan FAO karena mampu mewujudkan swasembada beras selama 3 tahun berturut-turut.

“Jadi kita ini adalah negara tropis terbaik dalam melakukan sistem ketahanan pangan nasional. Tentu saja kita juga menjadi model dunia,” ungkap SYL. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *