
Wacana Dua Paslon di Pilpres 2024, PKS Menolak Dianggap Merugikan Rakyat
HARIAN PELITA —- Adanya wacana Pemilihan Presiden (Pilpres,) tahun 2024 hanya diikuti dua Pasangan Calon (Paslon) kini mulai memanas.
Salah satunya yang menolak keras Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena terlalu kentara merampas hak berdemokrasi rakyat.
Bahkan PKS menilai bakal membatasi tokoh nasional berkualitas yang ingin maju pencalonan presiden. PKS kemudian
menolak skenario Pilpres 2024 menuju kecurangan.
Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi menegaskan sejak awal partainya konsisten memperjuangkan Pilpres agar diikuti lebih dari dua paslon.
“PKS ingin banyak tokoh nasional berkualitas yang ikut berlaga dalam Pilpres 2024. Masyarakat harus diberikan banyak pilihan untuk memilih presiden,” kata Nabil, Senin (26/9).
“Kami meyakini bahwa negeri ini memiliki banyak stok pemimpin yang memiliki kredibilitas, integritas, dan akseptabilitas untuk memimpin Indonesia ke depan,” lanjutnya.
Nabil mengungkapkan Pemilu 2024 bisa menjadi momentum bagi partai politik untuk membangun iklim politik yang lebih bersih. Salah satunya menghilangkan politik identitas ekstrem yang selama ini masih kerap menjerat.
Ia juga menilai upaya perbaikan iklim politik tersebut dapat dilakukan dengan memperbanyak pilihan bagi masyarakat, termasuk untuk memilih presiden-wakil presiden dalam Pilpres 2024.
“Selain itu PKS ingin dengan banyaknya calon presiden, maka itu tanda dari berfungsinya peran parpol sebagai wadah kaderisasi kepemimpinan nasional serta mencegah parpol hanya sekadar menjadi perahu politik yang disewa sementara,” jelas Nabil.
Di sisi lain, politisi PKS itu juga menyinggung angka presidential threshold (PT) di Indonesia yang terlalu tinggi. Menurutnya, angka PT 20 persen menghambat potensi lebih dari dua paslon. ●Red/Cr-20