2025-05-26 20:22

PM Anwar Luncurkan Slogan Baru untuk Malaysia, Janji Bersih, Bantu Semua

Share

HARIAN PELITA — Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada hari Kamis meluncurkan slogan baru untuk pemerintahannya – disebut Malaysia Madani – yang katanya bertujuan untuk memajukan negara. Slogan tersebut mengikuti yang diperkenalkan oleh perdana menteri sebelumnya, termasuk Keluarga Malaysia (Keluarga Malaysia) oleh Datuk Seri Ismail Sabri, 1Malaysia oleh Najib Razak, dan Islam Hadhari (Islam Peradaban) oleh Tun Abdullah Badawi.

Datuk Seri Anwar mengatakan dalam pidatonya bahwa inti utama konsep tersebut adalah akuntabilitas dan transparansi, dan dia berjanji untuk membantu setiap orang Malaysia tanpa memandang etnis.

Di belakangnya di atas panggung di Putrajaya tempat dia berbicara adalah kata-kata “Membangun Malaysia MADANI” (Membangun Malaysia MADANI). Kata “madani” dalam bahasa Arab memiliki arti umum beradab atau modern.

Perdana menteri mengatakan bahwa kata Madani adalah akronim Melayu untuk Keberlanjutan, Kepedulian & Kasih Sayang, Rasa Hormat, Inovasi, Kemakmuran dan Kepercayaan, lapor harian The Star.

Mr Anwar, yang menjabat sebagai perdana menteri dua bulan lalu, mengatakan dia ingin mengatur ulang sikap negara terhadap ras dan agama, andalan politik Malaysia.

“Pilar negara kita masih mayoritas Melayu dan dengan penekanan pada prinsip-prinsip Islam, bahasa Melayu, dan hak-hak Melayu, tetapi kita adalah negara multiras.

“Kami tidak ingin negara ini berkembang sedemikian rupa sehingga kelompok masyarakat tertentu, apakah itu ras minoritas atau orang miskin atau mereka yang berada di pedesaan atau di Sabah atau Sarawak, masih tertinggal,” katanya, sebagaimana dikutip dari situs berita Malaysiakini.

Kebijakan Bumiputera yang sudah lama ada di negara itu, yang bertujuan untuk mengangkat mayoritas Melayu dan ras pribumi lainnya, secara luas dilihat hari ini sebagai pincangan pembangunan Malaysia dan menyebabkan migrasi bakat.

PM Anwar memimpin koalisi multiras dan sadar bahwa dia harus mengumpulkan dukungan Melayu-Muslim yang lebih tinggi, termasuk dari pamong praja mayoritas Melayu, untuk memperkuat kepemimpinannya. ●Redaksi/Bri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *