
Carter Jet Pribadi sampai Lolos Sidang Etik, Se-istimewa Itu Brigjen Hendra Kurniawan?
HARIAN PELITA — Publik mempertanyakan alasan mantan Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan belum menjalani sidang kode etik atas keterlibatan dugaan pembunuhan Brigadir J dengan tuduhan obstruction of justice.
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengaku kecewa dan menyinggung Peraturan Kapolri (Perkap) 7/2022 tentang etik dan disiplin anggota kepolisian yang dinilai tidak jelas.
“Tak ada aturan kapan sidang etik itu digelar. Semuanya tergantung pada ankum atau atasan hukum tersangka. Dan ini potensial untuk abuse of power bagi personel yang lemah, dan menyimpang dari azas imparsial atau equality before the law,” ujar Rukminto kepada wartawan.
Ia menilai akan terbentuk opini publik yang negatif terhadap Polri apabila tidak ada ketegasan dari Polri atas pelanggaran Hendra. Menurutnya, publik membutuhkan akuntabilitas atau transparansi dalam mengusut jaringan Ferdi Sambo.
“Faktanya, sudah akuntabel belum?” katanya.
Oleh karena itu, Rukminto meminta Kapolri sebagai pucuk pimpinan Polri tidak segan-segan menindak Brigjen Hendra. “Jika penegakan hukumnya tidak jelas dan terlihat suka-suka, maka ini akan mempengaruhi citra Polri ke depannya,” ia menegaskan.
Selain Hendra, dua anggota Polri yang belum menjalani sidang kode etik yakni AKBP Arif Rahman Arifin dan AKP Irfan Widyanto. Namun, Polri punya alasan kendala menyusun jadwal. “Belum dapat jadwalnya,” ujar Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Nurul Azizah saat dikonfirmasi.
Nurul mengklaim Polri masih menyusun materi untuk sidang kode etik mereka nantinya. “Masih berproses tetap seperti sebelumnya. Jika memang diinformasikan ke kami, pasti kami akan share ke media,” ia menandaskan.
Bukan hanya sidang kode etik, penggunaan pesawat jet Brigjen Hendra juga menjadi sorotan. Pasalnya, Indonesia Police Watch (IPW) mengungkap bahwa jet Bomber 900 XP yang digunakan Hendra untuk ke Jambi terdaftar di San Marino, Eropa oleh PT ACAM.
“Hendra Kurniawan dan rombongan berangkat ke Jambi menggunakan private jet dengan register penerbangan T7 yang teregister di San Marino,” kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso baru-baru ini.
Pesawat jet tersebut awalnya diduga milik RBT alias Bong sebagai sosok penting dalam bisnis judi terbesar di Indonesia Konsorsium 303. Namun hal itu dibantah. “Diduga pemakaian pesawat ini ada korelasinya dengan bandar judi 303,” jelas Sugeng.
IPW pun mengungkap sosok lain yang diduga anak buah Ferdy Sambo yakni JHL yang membiayai carter pesawat tersebut.
“Kaitannya RBT, saya mengecek sebelum mendapat nama JHL. Kamaruddin (pengacara Brigadir J) pernah menyebut bahwa pesawat yang digunakan Hendra milik RBT. Lalu, IPW punya catatan ketika kerja Neta Pane pernah menyebut RBT adalah bandar judi yang tinggalnya atau markasnya di Jalan Gunawarman, tidak jauh dari Mabes Polri,” Sugeng mengungkapkan.
Diketahui, beberapa personel Polri yang mendampingi Hendra di antaranya Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu, dan Briptu Mika. Red/IA