HARIAN PELITA — Harga hasil pertanian yang tidak stabil menjadi momok bagi petani Lombok Timur walaupun hasil panen melimpah.

Pj Bupati Lombok Timur Drs HM Juaini Taofik menegaskan perlunya langkah konkrit saat menghadiri panen raya bawang putih di Sembalun Lawang.

Pemerintah berkomitmen membangun jaringan perdagangan yang kuat untuk menjamin harga yang menguntungkan petani tanpa membebani konsumen.

“Harga layak bagi petani adalah prioritas namun keseimbangan dengan daya beli Masyarakat harus dijaga,” ujar Juaini Taofik.

Mengingat sektor pertanian harus menarik bagi generasi muda, regenerasi petani menjadi focus utama, khususnya di Sembalun yang menjadi sentra holtikultura.

“Kami ingin Sembalun tampil di level nasional dan internasional,” tambah Juaini Taofik.

Pada acara hari Kamis (29/8/2024) Juaini Taofik menyerukan kerja keras dan solidaritas dikalangan petani demi hasil optimal.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri menyatakan, Lombok Timur memiliki area tanam bawang putih terluas, mencapai 425 hektar.

Dimana Sembalun menyumbangkan 380 hektare dan produktifitas 21 ton per hektare.
Didukung oleh Upland Project, target produksi bawang putih diharapkan melampaui 93% fokus pada peningkatan keterampilan petani dalam pengelolaan dan produksi. ●Redaksi/Pan