2025-05-30 10:13

Dinkes Butur Gelar Pelayanan Kesehatan Bergerak di Tiga Desa Terpencil

Share

FOTO: Kepala Bidang Pelayanan dan SDK Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara Endang Susilowaty (Jilbab Biru) bersama Tim Medis Saat Berkunjung Ke Desa Lapero

HARIAN PELITA BUTUR – Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara melalui Dinas Kesehatan melakukan kegiatan pelayanan kesehatan bergerak (Pengobatan Gratis) di tiga daerah terpencil.

“Pengobatan gratis ini kita laksanakan di tiga daerah yang sulit terjangkau transportasinya. Tim Medis langsung diturunkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,”kata Kabid Pelayanan dan SDK Dinas Kesehatan Endang Susilowaty.

Tahun ini Dinas Kesehatan Buton Utara menargertkan tiga desa yakni, Desa Langere, Desa Koepisino dan Desa Lapero.

Disampaikan Endang Susilowaty, untuk sampai ke desa terpencil Bumi Lapero diakses melalui jalur air di sungai Langkumbe. Pasalnya, jalur transportasi darat rusak parah akibat curah hujan yang sangat tinggi.

Menurutnya, masyarakat disana cukup kesulitan untuk berobat ke ibu kota kabupaten, hal tersebut tentu menjadi perhatian untuk kedepannya.

Sebagai wujud perhatian pemerintah, lanjut Endang, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan merumuskan program “Halo Dokter” yang terintegrasi dengan Program Waraka Lipungku. Guna mewujudkan salah satu program kerja dalam visi misi Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara.

Program Waraka Lipungku, memberikan pelayanan kesehatan bergerak atau yang biasa dikenal dengan pengobatan gratis bagi masyarakat di daerah terpencil dan terisolir.

“Semoga pengobatan massal dan gratis dapat bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya, Sabtu, 5 November 2022.

dr. Akbar menambahkan, pengobatan gratis ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Bumi Lapero. Masyarakat sangat antusias memeriksa kondisi kesehatannya. Tim medis juga memeriksa dua orang pasien dirumahnya. Karena tidak dapat hadir bersama masyarakat lainnya, akibat penyakit yang diderita agak berat.

Program pengobatan gratis ini hendaknya terus dikembangkan pemerintah setempat. Pasalnya, memberi dampak yang sangat besar pada masyarakat daerah terpencil.

“Masyarakat yang memeriksa kesehatannya ada 47 orang sudah termaksud anak-anak usia 4 – 7 tahun. Terdapat 30 orang pasien yang menderita kolesterol, asam urat,” jelasnya. ●Red/Man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *