2025-05-26 5:27

Festival Solo Menari 2025 Ajang Tumbuhnya Inovasi Seni Budaya dan Ekonomi Kreatif

Share

HARIAN PELITA — Kota Surakarta (Solo) kembali memukau publik dengan penyelenggaraan Festival Solo Menari 2025 digelar bertepatan dengan peringatan Hari Tari Dunia.

Bertema “Daun Menari”, festival ini tidak hanya merayakan keindahan seni tari, namun juga membawa pesan kuat tentang pelestarian alam, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan ekonomi kreatif.

Lebih dari 2.000 penari tampil di berbagai titik di Kota Solo dengan panggung utama berlokasi di Balai Kota Surakarta.

Acara ini menampilkan 60 kelompok tari dari berbagai kota di Indonesia, serta menyuguhkan kegiatan edukatif seperti Jelajah Daun, berbagai workshop kreatif, sarasehan seni, dan pasar festival UMKM.

Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani mengatakan bahwa Solo Menari bukan hanya perayaan estetika tari, tetapi juga refleksi mendalam akan pentingnya menjaga kelestarian alam melalui seni.

“Tema ‘Daun Menari’ merupakan refleksi tentang hubungan antara alam dan seni. Melalui gerak tari yang penuh makna, kita diingatkan untuk menjaga kelestarian alam sebagai warisan bagi generasi mendatang,” ungkap Astrid Widayani.

Lebih lanjut, Astrid menekankan bahwa kegiatan ini menjadi ajang pengembangan kreativitas masyarakat sekaligus media promosi pariwisata Kota Solo. Ia juga menyoroti peran seni tari sebagai kekuatan dalam ekonomi kreatif.

“Seni tari bukan sekadar ekspresi budaya, tetapi juga model sosial yang mampu mendongkrak sektor ekonomi kreatif. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai Kota Kreatif UNESCO di bidang seni dan kerajinan untuk terus melestarikan budaya serta menjadikannya daya tarik wisata nasional dan internasional,” imbuhnya.

Festival ini mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Agustin Peranginangin, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur hadir mewakili Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, menyatakan kebanggaannya karena Solo Menari kembali masuk dalam 110 besar Karisma Event Nusantara (KEN) 2025, untuk ketiga kalinya berturut-turut.

“Solo Menari membuktikan diri sebagai event budaya yang berkualitas dan konsisten. Ini berkat kolaborasi pentahelix antara komunitas, pelaku seni, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Agustin.

Ia juga menyampaikan bahwa event seperti ini menjadi bagian penting dalam pencapaian target nasional pariwisata tahun 2025, yakni Rp1,08 miliar pergerakan wisatawan nusantara, 16 juta kunjungan wisatawan mancanegara, dan kontribusi sektor pariwisata sebesar 4,6% terhadap PDB.

“Tarian bukan hanya ekspresi seni. Ia adalah media untuk membangun karakter bangsa, memperkuat persatuan, dan menjadikan budaya sebagai motor penggerak pembangunan pariwisata berkelanjutan,” imbuhnya.

Dengan melibatkan pelaku seni dari berbagai daerah dan latar belakang, Solo Menari 2025 berhasil menampilkan keragaman budaya Indonesia sebagai kekuatan yang luar biasa. Sebagai bagian dari kalender tahunan yang selalu dinanti, Solo Menari 2025 kembali membuktikan bahwa Kota Surakarta bukan hanya panggung seni tradisi, tetapi juga ruang tumbuhnya inovasi dan ekonomi kreatif mendunia. ●Redaksi/Rls08

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *