2024-05-06 2:18

Gubernur Sulteng: Sulawesi Tengah Masih Kekurangan Pengelola Arsip

Share

HARIAN PELITA — Gubernur Sulawesi Tengah H Rusdy Mastura melalui Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto mengatakan, pengelolaan kearsipan di Sulawesi Tengah belum sesuai diharapkan.

Demikian juga pengelola arsip di Sulawesi Tengah yang memiliki sertifikasi pengawas masih sangat kurang.

Itu terungkap dalam kegiatan bimbingan teknis Pengawas (Bimtek) Kearsipan Internal Pada LKD Kab/Kota se-Sulawesi Tengah, Kamis (23/02/2023) di Aula Gedung B Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulteng.

Rudy Dewanto mengatakan, pengelolaan kearsipan di Sulawesi Tengah belum sesuai dengan diharapkan. Arsip belum terkelola dengan baik dan masih dianggap suatu hal yang tidak penting.

Disebabkan kurangnya pemahaman tetang fungsi dan peran arsip, serta sumber daya manusia pengelola arsip masih sangat kurang, baik dari segi kuantitas, maupun dari kualitas.

Lebih lanjut Rudy menegaskan, bahwa arsiparis atau pengelola arsip di Sulawesi Tengah memiliki sertifikasi pengawas masih sangat kurang. Selain itu juga, hampir semua Kabupaten belum memiliki SDM pengawas kearsipan.

Karena itu, untuk mewujudkan Sulawesi Tengah sadar tertib arsip dan penyelenggaraan kearsipan berjalan secara optimal, dibutuhkan pengawasan kearsipan untuk mengawal dan mengawasi penyelenggaraan kearsipan melalui program audit internal kearsipan.

“Baiknya setiap masing-masing OPD memiliki minimal 1 orang yang berfokus pada kearsipan” tambah Rudy Dewanto.

Untuk audit internal yang terlaksana tahun 2022 sebanyak 47 OPD, dengan nilai hasil audit rata-rata sangat kurang yaitu skor nilai 50 ke bawah. Ini menandakan bahwa pengelolaan arsip dinamis di setiap OPD masih jauh dari yang diharapkan, belum sesuai dengan standart kearsipan.

Rudy Dewanto juga berharap, melalui bimtek pengawasan kearsipan internal ini akan meningkatkan sumber daya manusia kearsipan yang tentunya nanti akan berdampak positif pada peningkatan kualitas pengelolaan arsip dinamis di setiap OPD.

Selain itu juga, Perkembangan teknologi informasi saat ini dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas arsip daerah salah satu contohnya yaitu aplikasi atau alat scanner. ●Red/Djat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *