
H Daddy Rohanady: Dua Persoalan di Balik Migrasi ke Kendaraan Listrik
HARIAN PELITA — Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan warganya mulai beralih ke kendaraan listrik
Saran orang nomor satu di Jabar ini pun dianggap logis di tengah kenaikan harga BBM, namun ada persoalan lain yang perlu dipertimbangkan.
Hal itu, disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady. Katanya ada 2 hal yang harus dipertimbangkan secara serius mengenai saran dari Ridwan Kamil tersebut. Pertama, tentu soal harga dari kendaraan listrik ini yang lebih mahal dibanding kendaraan konvensional.
“Menurutnya saran Gubernur Emil memang sangat logis. Akan tetapi, paling tidak, ada dua hal yang harus dipikirkan secara serius. Harga mobil atau kendaraan listrik yang lebih mahal karena berkaitan dengan baterai,” kata Daddy, pekan lalu.
Kedua menurut Daddy, yaitu permasalahan isi ulang daya kendaraan listrik di tempat-tempat tertentu. Ia mengatakan, Jabar belum memiliki infrastruktur yang memadai atas ketersediaan tempat pengisian baterai kendaraan listrik saat ini.
“Karena ada baterai-nya, pastinya kan harus ada layanan pengisian ulang tenaga listrik. Jangan dikira karena di rumah kita sudah punya sambungan listrik, lantas dengan serta merta kita bisa isi ulang atau recharge begitu saja. Masih dibutuhkan piranti lain. Belum lagi besaran kapasitas daya listriknya. Ini masih menjadi PR,” tuturnya.
Kedua masalah itu pun menurut Deddy masih perlu dipertimbangkan jika ingin mengusulkan peralihan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Meskipun baginya saran itu logis di tengah kenaikkan BBM, namun perlu biaya besar juga untuk membangun infrastruktur pendukung dari kendaraan listrik tersebut.
“Saya kira secara empiris, dua-duanya masih masalah. Jadi, keinginan itu tidak bisa juga serta merta,” tegasnya. ●Red/Cakdar