Kantor Polisi Dikepung Massa Aksi Desak Kapolres Lotim Dicopot
HARIAN PELITA — Puluhan massa aksi tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Lombok Timur Menggugat mendatangi kantor Kepolisian Resort (Polres) setempat, Rabu 3 Desember 2025.
Kedatangan massa aksi dengan membawa tuntutan terkait proyek pembangunan gedung pelayanan BPKB Polres Lombok Timur yang bernilai Rp25,7 miliar.
Massa aksi menduga bangunan tersebut sarat pelanggaran teknis dan administrasi, hingga berpotensi membahayakan keselamatan pekerja maupun pengguna gedung di masa depan.
“Bangunan tiga lantai dengan dana fantastis itu terindikasi tidak memiliki fondasi. Inikan sangat membahayakan,” teriak Massa Aksi.
Setelah cukup lama berorasi, massa aksi mendesak agar ditemui langsung oleh Kapolres. Namun, Kapolres tak kunjung temui massa aksi. Sehingga menyebabkan mereka kecewa dan menyerukan Copot Kapolres Lombok Timur.
“Sejak pertama kali dilantik, Kapolres Lotim tidak pernah temui masyarakat maupun massa aks,” teriak massa aksi.
“Ini aksi jilid pertama, minggu depan kami akan datang kembali dengan massa lebih banyak,” teriak Zaini, Eks Ketum HIMMAH NWDI Lotim
Sementara Kordinator Umum (Kordum) Fahri Rahman menegaskan, tuntutan mendesak Kapolres Lombok Timur dicopot lantaran, tidak menunjukan perilaku yang baik sebagai pelayan.
“Pada aksi unjuk rasa hari ini Kapolres sudah menunjukkan perilaku yang tidak baik terhadap kita. Seharusnya sebagai pelayan masyarakat jangan membohongi kita,” ujar Fahri.
Kemudian terkait dengan pembangunan gedung BPKB ini, kata Fahri, pihaknya menduga tajam bahwa Kapolres adalah otak dari rencana jahat terkait dengan proyek Rp25,7 miliar. ●Redaksi/Pan
