
Kendala Saat Panen, Kurangnya SDM di Sektor Sawit Mandiri
HARIAN PELITA — Sawit merupakan komoditi perkebunan yang berkonsep pertanian sangat potensial menghasilkan bagi sebagian pelakunya
Untuk itu Asosiasi Sawit Rakyat Mandiri (ASRM) Hadir untuk mengakomodir para petani-petani sawit Mandiri atau berupa Plasma ke sabuah Perusahaan
Ketua Harian Mupit Datusahlan mengatakan sejak Berdiri ASRM menaungi hanya di bidang perkebunan Kelapa Sawit yang memang Asosiasi ini tempat berkumpulnya atau bersosialisasinya antar pihak ASRM dan pelaku usaha sawit ini.
Mulai dari management kerja, pendampingan Hukum, Hingga memberikan Sosialisasi teknis dalam pengelolaan yang ada
“Memang selama ini Kami hanya menaungi terkait perkebunan sawit, tapi ada juga pelaku yang tidak hanya mempunyai kebun sawit saja, tapi jika ini dibutuhkan apa lagi dalam prosesnya berjalan, saya rasa kami bisa membantu jika diperlukan,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan misalnya ada pelaku yang mempunyai kebun coklat, yang dalam proses pengangkutan saat panen memakan jumlah tonase yang cukup Kecil,.
Karena memang jumlah panen buah coklat hanya ada di musim-musim tertentu. Maka berbeda dengan sawit biasanya jumlah panen akan ada setiap hari dan itu harus didampingi mobilitas yang sangat tinggi. Jadi hanya berbeda pada jumlah panen dan mobilitas saja.
Maka disitulah peran ASRM dalam mengakomodir segala bentuk masalahan melalui pembinaan managemen usaha dan teknis dalam hal sawit ini.
Atas hal itu Labanan Makmur Sebagai salah satu daerah penghasil sawit di Kabupaten Berau mengalami indeks kenaikan baik dalam hasil panen dan pengelolaan kebun juga Sumber Daya Manusianya (SDM).
“Hanya memang Indeks ibi tidak sempurna karna ada beberapa kekurangan Seperti tenaga kerja untuk panen, karna memang ada beberapa kebun yang tidak bisa dikelola oleh pemiliknya dan harus melibatkan tenaga kerja untuk memaksimalkan panen yang ada,” pungkasnya. ●Red/Fajar/TimBerau