2024-12-13 23:35

Pj Bupati Lotim Jaga Pangan Menanam Padi di Musim Kemarau

Share

HARIAN PELITA —- Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur HM Juaini Taofik melaksanakan percepatan gerakan tanam padi sebagai salah satu solusi mengantisipasi ketersediaan pangan pada musim kemarau yang ditandai dengan fenomena El-Nino.

Pj Bupati optimis, dengan percepatan gerakan tanam maka produksi padi pada akhir semester dua ini akan tetap melimpah, terlebih di beberapa wilayah kecamatan sudah sebagian besar mulai panen padi.

Oleh karena itu, Kak Ofik begitu ia karib disapa, menjamin persediaan pangan di Lombok Timur relatif aman untuk memenuhi konsumsi lokal hingga saat musim panen raya tiba, yakni pada bulan Maret tahun depan.

“Kita tidak persoalkan harga beras boleh naik, tapi pangan harus tetap stabil,” kata Kak Ofik di sela-sela kegiatan percepatan gerakan tanam di Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading, Rabu (25/10/2023).

Ia menegaskan, sebagai daerah penghasil beras yang dimana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, maka Lombok Timur tidak boleh miskin dari beras.

Dikarenakan itu, dirinya terus mendorong dan mendukung program peningkatan pangan untuk daerah Lombok Timur.

Dirinya bahkan meyakini jika daerah ini mampu swasembada beras, jika para petani mengikuti teknik tanam padi dengan benar.

Saat yang sama ia juga mengutarakan, jika panen padi di Lombok Timur sering tidak menentu. Sekalipun bukan musim hujan atau pada musim kemarau sekalipun, daerah ini tetap bisa memproduksi padi.

“Karena di sebagian wilayah kita para petani bercocok tanam dengan mengandalkan air hujan. Tetapi di sebagian wilayah Lombok Timur petani kita bercocok tanam dengan mengandalkan air pegunungan,” sebutnya.

“Sehingga kita di Lombok Timur tetap optimis tidak akan pernah kekurangan persediaan beras maupun padi. Kecuali jika Lombok Timur terjadi gagal panen oleh gejala hama atau bencana lainnya. Tetapi tentu kita berharap itu tidak terjadi,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, program percepatan gerakan tanam padi di Lombok Timur dilaksanakan di area seluas 4.000 hektar yang terbagi di beberapa wilayah kecamatan yang notabene mengandalkan air pegunungan. •Red/pan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *