2025-10-31 1:32

Sosialisasi Kadarkum, Ketua IPJI Ciamis: Produk Jurnalis Berbeda dengan Medsos

Share

HARIAN PELITA — Sosialisasi Sadar Hukum dan penyampaian informasi publik Anggaran Dana Desa (ADD) Tahun 2025 digelar di Aula Desa Sindangmukti, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Ikatan Penulis Jurnalis Indonesia (IPJI) Kabupaten Ciamis M Rifa’i sebagai pemateri utama. Ia menekankan pentingnya peran organisasi profesi bagi para jurnalis.

Menurutnya, IPJI merupakan wadah resmi sesuai amanat UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Media harus memiliki rumah, dan jurnalis wajib bernaung dalam organisasi yang sah.

“Jika ada jurnalis tanpa organisasi, berarti ia tidak patuh terhadap hukum,” tegas Rifa’i.

Dia menjelaskan, IPJI Ciamis sendiri telah berdiri selama 15 tahun dan memiliki 28 anggota aktif.

Ia menambahkan, peran organisasi bukan sekadar tempat berhimpun, tetapi juga wadah untuk berkontribusi kepada negara.

Tujuannya agar sinergi antara jurnalis dan aparatur desa semakin kuat dan saling memahami fungsi masing-masing.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tugas jurnalis tidak mudah dan tidak bisa dilakukan sembarangan. Semua kegiatan jurnalistik harus berlandaskan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

“Organisasi bukan hakim bagi jurnalis. Yang berwenang mengadili adalah Dewan Pers. Karena itu, wartawan wajib menaati kode etik di setiap liputan,” jelasnya.

Rifa’i juga menyoroti pentingnya prinsip cover both side dalam pemberitaan. Ia mencontohkan penerapannya pada kasus keracunan makanan yang sempat ramai diberitakan di media.

“Produk jurnalistik berbeda dengan produk media sosial. Karya jurnalistik bisa dipertanggungjawabkan, sementara konten TikTok atau Facebook sering tanpa verifikasi,” katanya.

Ia turut menyinggung ancaman kecerdasan buatan (AI) yang kini dapat menyunting foto secara ekstrem.

“Foto berpakaian bisa diedit menjadi tidak senonoh. Karena itu, kita harus melek digital agar tidak mudah tertipu,” pesannya.

Selain itu, ia mengingatkan maraknya penipuan online dan penyalahgunaan data pribadi. “Jangan merasa aman hanya karena tidak terlihat. Dunia digital penuh jebakan,” tegasnya. ●Redaksi/Lili

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *