2025-05-25 11:23

Wujudkan Pelayanan Prima Dinkes Butur Luncurkan Program “Waraka Lipungku”

Share

FOTO: Kepala Dinas Kesehatan Butur dr Izzanuddin

HARIAN PELITA — Wujdukan pelayanan prima di bidang kesehatan. Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara (Butur) melalui Dinas Kesehatan gagas program inovasi “iWaraka Lipungku” atau sehat desaku.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Butur dr Izzanuddin memaparkan, Waraka Lipungku dapat diartikan desa sehat dari segala aspek baik itu aspek kesehatan, lingkungan, ekonomi, social, pendidikan yang baik.

“Selain itu, diharapkan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mempunyai kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah yang ada di desa secara mandiri dan khususnya dalam memutus mata rantai COVID-19,” paparnya saat ditemui diruang kerjanya, Senin 1 Agustus 2022.

Lanjutnya, program kesehatan Waraka Lipungku merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pasalnya pembangunan di bidang kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Waraka Lipungku digagas dengan menyesuaikan kearifan lokal masyarakat. Program ini digagas untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam bidang Kesehatan, jelasnya.

Dengan adanya dukungan dan keterlibatan Stakeholder di tingkat desa kata Dia, permasalahan kesehatan dapat diatasi secara bersama-bersama dengan tenaga kesehatan. Keluarga dan masyarakat dapat memahami persoalan sendiri sehingga tercipta kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, ini sangat berdampak dalam pencapaian keluarga sehat,” kata dokter Bikin sapaan akrabnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan SDK Endang Susilowaty menambahkan, Waraka Lipungku merupakan program lanjutan dan akselerasi dari pengembangan Desa Siaga dan Program Kampo Waraka sebelumnya yang sudah dimulai pada tahun 2006.

Desa Siaga dan Kampo Waraka dicanangkan tahun 2012 dan berhenti pada tahun 2017. Pengembangan Waraka lipungku dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya memfasilitasi proses pembelajaran masyarakat desa dan kelurahan dalam memecahkan masalah Kesehatan secara partisipatif.

“Program inovasi Waraka lipungku ini kita libatkan partisipatif masyarakat dengan menggunakan teknik-teknik Participatori Rural Appraisal atau PRA. Masyarakat dilibatkan untuk mengkaji dan mengahadapi masalah kesehatan dengan petugas kesehatan,” tutur Endang.

Kata Dia, pengembangan program inovasi Waraka Lipungku diharapkan dapat mendorong kemandirian masyarakat guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Melalui pemberdayaan dan peran serta dalam mengatasi permasalahan kesehatan seperti, masih tingginya penyakit yang diakibatkan gangguan gizi, Penyakit Tidak Menular, dan Penyakit Menular. Tingginya kematian ibu sebanyak 6 kasus, kasus stunting meningkat sekitar 26,8 % dan kurangnya SDMK.

“Untuk masalah-nasalah itu di Buton Utara ini kami kembangkan program kesehatan. Waraka Lipungku ini menggunakan pendekatan strategis dengan meningkatkan upaya Preventif dan Promotive, dan pemberdayaan masyarakat dengan kearifan lokal,” tutupnya. ●Red/Man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *