
Dampak Kerusuhan Aksi Demo DPR Meluas, Propindo: Evaluasi Kinerja Menteri
HARIAN PELITA — Sekretaris Jenderal Perkumpulan Profesi Pengacara Indonesia (Propindo) Heikal Safar SH cermati situasi kondisi terkini terkait aksi dekonstruksi ojek online (ojol).
Demo besar-besaran dilakukan massa ojol tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap rekannya Affan Kurniawan yang menjadi korban meninggal dunia.
Selain itu, massa juga kecewa kepada sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang diduga korupsi. Haikal pun mencermati puncak kemarahan publik ditujukan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Ini terkait dengan pendapatan atau gaji anggota DPR serta bebas dari pungutan pajak.
Ia mengatakan wacana pembubaran DPR juga disuarakan oleh massa kemudian berkembang menjadi seruan aksi demonstrasi pada 25 Agustus 2025 di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. Massa aksi demo diikuti juga oleh berbagai elemen masyarakat.
“Saya Sekjen Propindo merasa turut prihatin dan berduka dengan mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online Almarhum Affan Kurniawan semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT Aamiin ya rabbal alamin,” kata Sekjen Propindo Heikal Safar, Sabtu (30/8/2025).
Fenomena tersebut, kata dia, memperlihatkan ketidakpuasan publik yang meluas terhadap kinerja lembaga eksekutif khususnya para Menteri pembantu Presiden Prabowo Subianto di Kabinet Merah Putih. Kemudian, anggota legislatif dinilai terlalu arogan dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat ditengah kesulitan ekonomi.
“Maka saya sebagai Sekjen Propindo mendukung Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi total kinerja Kabinetnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Heikal meminta Presiden Prabowo Subianto untuk bertindak tegas kepada sejumlah pejabat serta aparat penegak hukum yang arogan. Dia berharap Presiden segera mengganti pejabat yang feodal.
“Semoga kinerja Presiden Prabowo kedepan dapat terselamatkan dari gangguan tangan-tangan jahil yang berada ditengah kekuasaan saat ini,” tegas Wakil Ketua Umum Alumni Universitas Jayabaya. ●Redaksi/Dw