2025-05-24 1:01

Bazar Minyak Goreng Murah di Cakung Jakarta Timur Diserbu Emak-Emak

Share

HARIAN PELITA —–  Bazar minyak goreng di RW 013 Kelurahan Jatinegara Kecamatan Cakung Jakarta Timur diserbu ibu-ibu rumah tangga.

Harga murah menjadi alasan warga Jatinegara untuk mempersiapkan derigen ke lokasi antrian minyak goreng murah di Jalan Al Kautsar.

Nisa mengatakan harga minyak goreng di pasar masih tergolong tinggi. Ia sendiri mengaku pada saat itu membeli minyak goreng sekaligus satu derigen dengan kapasitas 5 kilogram kepada penjual yang mengunakan mobil pick up.

Bazar minyak dadakan ini baru pertama kali di temui oleh ibu-ibu sejak melonjaknya harga minyak goreng. Kata Nisa, harga 5 kilogram di tempat tersebut Rp65 ribu dan lebih jika dibandingkan di pasar dengan sebesar Rp85 ribu.

“Jauh harganya kalau di agen itu sekitar Rp80 ribu atau 85 ribu, kalau di sini kita dapat hanya Rp65 ribu. Jadi, untuk ibu-ibu rumah tangga seperti kita itu sangat membantu sekali dengan pengurangan harga yang lumayanlah buat kebutuhan dapur,” ujar Nisa, Sabtu (16/7/2022).

Bersama ibu-ibu rumah tangga lainnya seperti Ida, Rus, Duma Rani dan Jamilah yang tengah antri di lokasi Bazar minyak murah ini, menurut Nisa sangat mendukung warga karena kebutuhan minyak goreng. Kemudian, dia berharap agar pemerintah dapat menentukan harga standar minyak goreng.

Saat ini, harga minyak goreng di pasar masih tinggi. Hal tersebut membuat ibu-ibu rumah tangga berpenghasilan rendah cukup terbebani. Ibu-ibu rumah tangga di Jatinegara justru ingin Bazar minyak goreng terus diadakan di lingkungannya meskipun konsekuensinya antri.

Lebih lanjut, warga Jatinegara ini menegaskan bahwa minyak goreng merupakan bagian dari kebutuhan pokok selain beras. Alasannya, minyak goreng untuk kebutuhan dapur baik menggoreng makanan maupun memasak kebutuhan keluarga sehari-hari.

” Harapan kita sebagai ibu rumah tangga mudah-mudahan harga minyak kembali normal seperti semula. Karena sangat berat sekali buat kita ibu rumah tangga dengan penghasilan rendah. Jadi kita minta kebijaksanaannya dari pemerintah agar harga minyak bisa stabil seperti semula,” terang Nisa kepada harianpelita.id saat antri minyak goreng.

Sementara, ketua RW013 Ngadenan menjelaskan bahwa kegiatan jual beli minyak goreng di lakukan secara dadakan. Menurutnya, Bazar minyak goreng murah berlangsung hanya satu hari saja. Kata dia, warga merasa terbantu sebab selisih harga jauh meringankan beban masyarakat.

Sebelumnya, Ngadenan menyampaikan  kepada warga sekitar melalui kader Dasawisma akan digelar Bazar minyak goreng murah. Ia bersyukur ibu-ibu rumah tangga dilingkungannya dapat menikmati harga minyak goreng murah.

” Ini sifatnya dadakan dan baru hari ini saja, untuk kedepannya belum ada rencana lagi kita. Nanti kita tinggal menunggu konfirmasi kembali dari pihak penyelenggara, antusiasnya bagus masyarakat juga ringan untuk membeli dan kita coba bisa adakan kembali,” ungkap ketua RW013.

Ironisnya, kata Ngadenan, negara penghasil sawit terbesar justru harga minyak goreng sangat mahal. Dia meminta kepada pemerintah agar harga minyak goreng diturunkan kembali. Dengan berlangsungnya Bazar minyak murah ini diharapkan pemerintah dapat memikirkan kepentingan masyarakat menengah kebawah. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *