2025-05-24 22:49

Berharap Ada Seketariat Baru di HUT Ke-4 IDDS

Share

HARIAN PELITA — lDDS (Ikatan Donor Darah Sukarela) sangat berharap Pemprov DKI Jakarta bisa memberikan tempat untuk operasional harian atau kantor kesekertariatan IDDS.

Empat tahun berdiri komunitas ini memang belum punya kantor kesekertariatan. Sementara banyak aset Pemda DKI terbengkalai.

“Kan lebih baik dimanfaatkan buat menopang aktivitaa IDDS yang kebaikan aktivitasnya juga buat DKI Jakart,a” cetus Ahmad Syaukani akrab dipanggil Babe.

Ahmad Syaukani, penasehat IDDS Provinsi DKI Jakarta mencetuskan hal itu saat IDDS DKI Jakarta menggelar Training of Trainer (ToT) yang dibarengi dengan pemberian santunan anak yatim dan dhuafa serta donor darah yang digelar di Balaikota Provinsi DKI Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Hadir juga dalam acara ini Uus Kuswanto, Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, Kombes Pol Hery Widjatmoko Kabid Dokkes Polda Metrojaya, Dr Andi Anggie dari PMI DKI Jakarta, Hj. dr.Ula Dewan Penasehat IDDS, pengurus IDDS DKI Jakarta serta para calon pedonor.

Para peserta mayoritas adalah kaum ibu-ibu antusias mengikuti jalannya acara. Dalam kesempatan itu Uus Kuswanto menegaskan bahwa Pemda DKI Jakarta mendukung penuh kegiatan ini karena akan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi keberlangsungan ketersediaan darah di Provinsi DKI Jakarta.

“Apalagi dengan menjadikan ibu-ibu sebagai garda terdepan dalam upaya menggugah masyarakat tuk menjadi pendonor,” tegas Uus.

Pada bagian lain, dalam paparanya dr. Ula menandaskan bahwa ia begitu antusias dengan adanya ToT IDDS. Apalagi acara ini dihadiri pejabat DKI, Kepolisian dan jajaran pengurus IDDS serta puluhan ibu-ibu yang nampak antusias mengikuti rangkaian acara.

Sebagaimana diketahui, IDDS sendiri bergerak atas kebersamaan dengan niat yang iklas, dengan modal gotong goyong alias urunan dari masing masing anggota. Tapi menurutnya, jika bisa merangkul para stakeholder perdonoran tentu aktivitas IDDS akan lebih baik lagi.

“Kedepannya IDDS akan lebih sering menggekar ToT guna merangkul para stakeholder donor termasuk masyarakat banyak,” tandasnya.

Sejatinya ToT perlu sering digelar agar penjabaran dari para trainer bisa diterima dengan jelas oleh masyarakat hingga pada akhirnya diharapkan masyarakat berbondong- bondong menjadi pendonor darah. Dengan begitu pasokan darah terpenuhi di Jakarta.

”Karena itu kita harus bisa bekerjasama dengan pelbagai pihak demi suksesnya niat mulia ini,” tandas dr.Ula. ●Red/Sat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *