2025-06-14 9:39

Cerita Ibu Jaiyah Rumahnya Dibedah Baznas Bazis Jaksel, Tak Lagi Khawatir Ketika Hujan

Share

HARIAN PELITA — Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin meresmikan program Bedah Rumah milik Jaiyah (56) warga RT01/RW 10, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2022).

Peresmiannya program bedah rumah, Munjirin didampingi Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Jakarta Selatan Sayid Ali, Koordinator Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Badan Amil Zakat, lnfaq, dan Shadaqah (BAZIS) Jakarta Selatan Yasdar, Camat Kebayoran Lama Iwan K Santoso, Lurah Kebayoran Lama Utara Atmah, beserta pejabat terkait.

Jaiyah (56) sehari hari bekerja sebagai buruh cuci gosok pakaian mendapat bantuan program bedah rumah kini tidak merasa khawatir lagi ketika hujan tiba.

Sebab setelah rumahnya direnovasi selesai, yang merupakan bantuan dari Baznas Bazis Jakarta Selatan kini rumahnya sudah layak huni.

“Jaiyah ibu anak tiga ini, menceritakan sebelum mendapatkan bantuan program bedah rumah disini biasanya ada genangan bila turun hujan,dan rumah ini pernah mengalami kebanjiran hingga satu meter, Alhamdulillah sekarang tidak merasa kwatir lagi setelah direnovasi atas bantuan dari Baznas Bazis Jakarta Selatan,” katanya.

“Tahun 1973 sudah tinggal di sini dulu memang bingung kalau hujan tiba. Tetapi sekarang sudah tenang kalaupun hujan besar.Dan tidak merasa was was lagi, Usai rumahnya renovasi, atas batuan dari program bedah rumah dan kondisi rumah Jaiyah pun telah berubah. Dirinya merasa lega menempati rumah barunya itu. Ia bisa leluasa menempati 4 kamar tidur di lantai atas, dan ruang tamu, ruang makan, kamar mandi serta dapur di lantai dasar,” ujar Jaiyah.

Usai direnovasi, kondisi rumah Jaiyah pun telah berubah dan merasa lega menempati rumah barunya itu. Ia bisa leluasa menempati 4 kamar tidur di lantai atas, dan ruang tamu, ruang makan, kamar mandi serta dapur di lantai dasar.

Lurah Kebayoran Lama Utara Atmah menjelaskan, proses renovasi memakan waktu selama satu bulan. Beberapa bagian dibenahi oleh pengembang dibantu dengan warga sekitar.

“Dana yang diberikan untuk renovasi program bedah rumah tersebut sebesar Rp 50 juta, serta ada batuan dari warga sini yang turut membantu yang mengumpulkan dana sebanyak Rp 30 juta. Total menjadi Rp 80 juta dana untuk renovasi. Bantuan tersebut dari semua warga mulai dari RT, RW, LMK, dan FKDM tentunya membantu,” ungkapnya.

Atmah menyebutkan, bantuan swadaya berasal dari berbagai elemen masyarakat. Kolaborasi tadi disebut Atmah mampu menggerakkan warga untuk membantu sesama.

“Dana swadaya dikelola oleh Ketua RW 010, mayoritas sumber dana dari tokoh masyarakat, pelaku usaha dan para RT yang memang kompak serta memiliki jiwa sosial yang tinggi,” imbuhnya. ●Red/Geng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *