2025-05-30 20:48

Emil Simatupang Resmi Terpilih Sebagai Ketua Forwama

Share

HARIAN PELITA — Emil Foster Simatupang terpilih sebagai Ketua Forum Wartawan Mahkamah Agung (Forwama) periode 2023-2026. Emil terpilih secara aklamasi dan dikukuhkan di Gedung Joeang 45, Cikini, Jakarta Pusat.

Dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung yaitu Yurez Abdul Muchyi serta Ketua Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Dewan Harian (DHD) Provinsi DKI Jakarta A. Rasyid Muhammad.

Emil mengatakan dihadapan anggota Forwama bahwa dirinya menekuni profesi wartawan sudah mencapai 42 tahun. Melalui wadah ini, ia berharap seluruh wartawan bisa saling berbagi pengalaman.

Usia lanjut, bukan suatu halangan menurutnya untuk melakukan kegiatan jurnalistik terutama di lingkungan pengadilan. Sejumlah pengalaman dan update informasi terkait Mahkamah Agung juga diutarakan oleh Emil.

“Saya sangat berharap agar rekan jurnalis saya paling tidak setara kemampuannya dan  pengalamannya. Jadi jujur, jadi saya sudah tuir (tua) udah lemot saya berharap ada usia-usia di bawah 40 sampai 45 tahun yang masih kita bisa berbagi pengalaman,” jelas Emil, Sabtu (20/5/2023).

Kemudian, ia juga menyebutkan sejumlah nama-nama pelaku pers di Indonesia yang sukses dibidang publikasi. Tidak hanya itu, ia mencontohkan bila fokus di media massa keberhasilan akan diraih seperti Chairul Tanjung dan Harry Tanoesoedibjo.

Selain itu, kualitas serta kredibilitas wartawan sempat disampaikan oleh Emil didepan anggota Forwama. Pengalaman liputan mulai dari Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung juga diceritakan oleh wartawan senior ini.

“Saya tidak mau dua periode cukup satu. Sekali lagi ini wartawan hukum udah tua, saya akan membimbing ilmu dan pengalaman saya,” kata Ketua Forwama yang juga CEO media Info Breaking News.

Lebih lanjut, ia menyarankan kepada anggota Forwama untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan. Organisasi profesi sangat menentukan mutu berita. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menurutnya organisasi profesi tertua saat ini. Meskipun, organisasi profesi AJI serta lainnya ada dan diakui.

Emil menambahkan, sebagai seorang wartawan harus rajin menulis berita setiap saat. Ia tidak ingin wartawan membuat berita dengan cara copy paste. Apalagi, ia melarang profesi wartawan dirusak dengan perilaku-perilaku berjiwa preman.

“Profesi tidak boleh dirusak oleh oknum-oknum berwajah wartawan namun jiwanya jiwanya preman,” tegas Emil. ●Red/Dw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *