Jadi Ketua PMI Jakbar, Tugas Berat Menanti Beky Mardani
HARIAN PELITA — Setelah melalui pemilihan yang demokratis, Beky Mardani akhirnya terpilih menjadi Ketua baru Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat.
Dalam pemilihan yang berlangsung hari ini, Selasa 19 Januari 2022, Beky Mardani berhasil mengumpulkan 8 suara, melebihi saingan utama sekaligus petahana di dua periode sebelumnya yakni, Baharuddin Z, yang memperoleh 2 suara.
Ketua Umum PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi mengingatkan, tugas ke depan bagi pimpinan PMI semakin berat. Terutama untuk merangkul anak muda dan memanfaatkan teknologi informasi yang kian tak terpisahkan dari keseharian.
“Termasuk dalam hal penanggulangan bencana, menangani masalah sosial, sosialisasi donor darah, hingga memaksimalkan kerja relawan,” katanya.
Sementara Beky Mardani, menganggap kepercayaan yang diberikan pengurus dan relawan PMI Jakarta Barat sebagai tantangan luar biasa.
“Tanggung jawabnya juga besar, apalagi kita belum lepas dari suasana pandemi. Doakan saya dapat mengemban amanah ini dengan sebaik-baiknya, terima kasih buat semuanya,” ujar Beky yang juga Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB).
Ia menambahkan, bakal berusaha sekuat tenaga mewujudkan visi PMI, yakni terwujudnya PMI yang profesional dan berintegritas serta bergerak bersama masyarakat. Adapun misi yang dicanangkan Beky untuk PMI Jakarta Barat mencakup 5 hal. Pertama, menjamin kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana. Kedua, melakukan rekrutmen, pembinaan, dan pelatihan terhadap relawan sebagai tulang punggung gerakan kemanusiaan PMI. Ketiga, menjamin kesiapsiagaan dalam membantu masyarakat menghadapi krisis kesehatan dan krisis sosial. Keempat, menjamin ketersediaan darah yang aman, terjangkau, dan berkualitas serta menjamin kelancaran pelayanan donor dan transfusi darah di Jakarta Barat. Kelima, menjamin terciptanya lembaga PMI Jakarta Barat yang baik, dipimpin secara kolektif, dan dapat bekerja sama dengan berbagai pihak.
“Untuk mencapai visi dan misi itu, 5 penataan ditetapkan sebagai program yang akan dijalankan dalam 5 tahun ke depan, sesuai masa khidmat kepengurusan baru (2022-2027). Yakni penataan sumber daya manusia, penataan data (khususnya data relawan dan daerah-daerah rawan bencana), penataan sistem informasi, penataan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan generasi muda, dan penataan kolaborasi dengan pihak ketiga guna mendukung program-program PMI Jakarta Barat,” ucapnya. ●Red/Dunih Mutani)