
Kecamatan Jagakarsa Manfaatkan Media Digital untuk Penyuluhan Kesehatan
HARIAN PELITA – .Guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat DKI Jakarta, maka perlu ditingkatkan juga kualitas fasilitas layanan dan penyuluhan kesehatan kepada warga.
Menyadari tuntutan kebutuhan dasar tersebut, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan terus memperbaiki fasilitas disertai memanfaatkan media digital untuk optimalisasi pelayanan sekaligus akselerasi penyuluhan kepada warga.
“Pemanfaatan teknologi komunikasi digital bukan sekadar penting, tapi sangat penting. Banyak faktor menyebabkan harus ada perubahan metode layanan dan penyuluhan kesehatan,” jelas Camat Jagakarsa Santoso kepada HarianPelita.id di ruang kerjanya, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya media digital sangat membantu terlaksananya sistem pelayanan kesehatan yang efisien disamping membantu penyebaran informasi yang lebih cepat.
Apalagi ketika terjadi pandemi Covid-19 yang memaksa setiap orang harus beradaptasi dengan teknlogi untuk mengatasi keterbatasan aktivitas.
Sebagaimana yang pernah dialami sendiri oleh Camat Santoso, SH, MAP ketika terpapar Covid, Ia harus menjalani pengobatan jarak jauh dalam konsep telemedicine.
Aktivitas konsultasi, pemeriksaan dan pengawasan kesehatan kepada dirinya sebagai pasien dilakukan secara virtual karena dokter tidak dapat tatap muka secara langsung.
Telemedicine dan penyebaran informasi melalui media telekomunikasi digital itu tidak lantas berhenti pasca pandemi mereda.
Dicontohkannya dalam hal pemesanan (registrasi) nomor antrean dilakukan melalui aplikasi, dimana dari daftar online tadi akan dijadwalkan waktu dan giliran pasien datang.
“Setiap informasi, apapun itu, termasuk terkait kesehatan segera Kami sampaikan kepada jajaran di kecamatan, kelurahan, RW dan RT hingga kepada masyarakat melalui WhatApp grup dan Zoom Meeting,” ujar Camat mantan jurnalis.
Diharapkan melalui pemanfaatan media digital berbasis internet tersebut, setiap informasi, program atau kebijakan menjadi cepat sampai kepada warga.
Pemanfaatan WA Group dan Zoom Meeting sebagai sarana sosialisasi sudah diterapkan pada enam kelurahan di wilayah Kecamatan Jagakarsa yaitu Srengseng Sawah, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Jagakarsa, Ciganjur dan Cipedak.
Namun diakui Camat Santoso, secara umum penyuluhan kesehatan masih perlu juga dilakukan secara langsung atau tatap muka agar dapat menjelaskan secara rinci kepada masyarakat hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Sebagai contoh dalam pencegahan wabah demam berdarah masih harus dilakukan secara langsung ke lapangan untuk kegiatan penyuluhan sekaligus mengajak masyarakat untuk turut serta melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Kami rutin menjalankan program PSN setiap Jumat yang dibantu masyarakat yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK maupun ormas lainnya,” tegas Camat yang menurutnya segala sesuatu pekerjaan tidak hanya bisa dikendalikan di dalam ruangan saja, tapi juga perlu turun ke lapangan agar ada keselarasan kinerja baik di internal maupun di lapangan.
Selanjutnya apabila ditemukan kasus maka pihaknya segera mengambil tindakan berupa fogging serta penanganan intensif yang dilakukan berkoordinasi dengan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa.
Tidak saja wabah DB, ketika menghadapi pandemi juga telah melakukan vaksinasi massal kepada seluruh penduduk. Berikutnya program pemberian booster sedang diupayakan secara maksimal oleh pihaknya serta stakeholder terkait lainnya. ●Red/Metha