
Pedagang Pasar Barito Resah Lokasi Baru Belum Siap Ditempati Masih Berupa Lahan Kosong
HARIAN PELITA — Pedagang Pasar Hewan Barito saat ini resah setelah ada ultimatum dari Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) untuk segera pindah mulai 3 Agustus 2025 mendatang.
Keresahan itu karena lahan yang dijanjikan untuk berdagang kembali di wilayah Lenteng Agung tepatnya di Jalan Raya Lenteng Agung Timur belum ada lapak dan fasilitas pendukung di tempat relokasi.
Perwakilan Paguyuban Pedagang Pasar Hewan Barito I Nyoman Adi Peri bahkan mempertanyakan kesiapan pemerintah daerah untuk relokasi.
”Apakah Pak Gubernur dan Wakil Gubernur sudah mengecek lokasi relokasi pedagang? Kami tidak menolak Taman ASEAN, tetapi pastikan sudah ada lapak dan fasilitas pendukung di tempat relokasi,” ucap Nyoman kepada wartawan, kemarin.
Menurutnya soal kepindahan di tempat yang baru, mereka semua pedagang telah siap, namun ia kembali mempertanyakan lokasi itu sudah layak tidak ditempat.
“Kami hidupnya berjualan, asal ada tempat yang layak, tapi kalau tempatnya belum bisa dibuat berjualan, ya kami makan apa,” ujarnya.
Rencana relokasi pedagang hewan peliharaan di Pasar Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ke wilayah Lenteng Agung menuai kekecewaan. Menurut pedagang, lokasi baru belum siap ditempati, masih berupa lahan kosong.
Pedagang Pasar Barito merasa resah karena rencana relokasi mereka ke lokasi baru yang belum siap, sementara mereka diminta untuk mengosongkan lapak pada awal Agustus 2025.
Keresahan ini muncul karena kekhawatiran akan kelanjutan usaha mereka, terutama terkait kondisi lokasi baru, kepastian tempat, dan jaminan kelancaran usaha.
●Berikut beberapa poin keresahan pedagang:
Lokasi Relokasi Belum Siap:
Pedagang merasa khawatir karena lokasi baru yang dijanjikan, seperti di Lenteng Agung, belum siap untuk menampung mereka, bahkan belum ada pembangunan fisik.
●Ketidakpastian Usaha:
Pedagang khawatir dagangan mereka tidak laku di lokasi baru karena belum adanya kepastian terkait kondisi pasar dan fasilitas yang memadai.
●Kekhawatiran Utang:
Beberapa pedagang memiliki utang yang belum lunas dan khawatir relokasi akan semakin menyulitkan mereka dalam memenuhi kewajiban tersebut.
●Kebutuhan Tambahan Waktu:
Pedagang meminta waktu tambahan untuk mengosongkan lapak, terutama pedagang buah dan parsel yang biasanya ramai saat hari raya.
●Kehilangan identitas:
Relokasi ini juga menjadi keresahan karena Pasar Barito dikenal sebagai tempat yang bersih, rapi, dan menjadi destinasi wisata alternatif, terutama di akhir pekan.
Meskipun ada kekhawatiran, pemerintah daerah menjanjikan akan memberikan bantuan relokasi, termasuk kendaraan angkut dan tempat sementara yang layak. Namun, pedagang tetap membutuhkan kepastian terkait lokasi baru dan jaminan kelancaran usaha mereka. ●Redaksi/HP
..