2025-07-18 17:55

Video Viral Soal SIM Jakarta, Ini Penjelasan Dirlantas PMJ

Share

HARIAN PELITA — Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Komarudin menegaskan komitmen pihaknya terhadap transparansi dan akuntabilitas aparat dalam merespons laporan masyarakat terkait dugaan penyimpangan perilaku anggota di lapangan.

Komarudin menjelaskan, pihaknya telah menerima informasi mengenai adanya perilaku anggota yang dinilai menyimpang saat bertugas.

Menindaklanjuti laporan tersebut, ia langsung menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.

“Hasil pemeriksaan sementara belum ditemukan adanya pelanggaran oleh anggota kami. Anggota hanya menanyakan kelengkapan surat-surat pengendara, termasuk SIM,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (18/7/2025)

Lanjut Komarudin menggunakan, dalam salah satu kasus, pengendara tidak memperlihatkan SIM Polri yang sah dan hanya menunjukkan kartu sejenis yang bentuk dan ukurannya menyerupai SIM resmi. Insiden ini terjadi di ruas Tol JORR KM 17 di mana koneksi sinyal juga sempat terganggu.

“Mungkin pengendara merasa daripada berdebat dan memperpanjang urusan yang bisa menyebabkan kepadatan lalu lintas, maka memilih untuk berlalu. Kami sangat berharap masyarakat bersikap proaktif, di era transparansi ini silakan direkam, kami siap klarifikasi,” jelasnya.

Komarudin juga menegaskan bahwa satu-satunya SIM yang sah adalah SIM yang diterbitkan oleh Polri, serta SIM dari Polisi Militer TNI untuk kendaraan dinas.

“SIM dari instansi lain seperti pom bensin atau pihak lain tidak diakui untuk umum,” tegasnya.

Terkait situasi lalu lintas, Komarudin menyampaikan bahwa ruas Tol JORR KM 17 sering dijadikan ajang balap liar.

Wilayah tersebut kini masuk dalam target penertiban Ditlantas, selain beberapa lokasi lain seperti Jalan Sudirman, Thamrin, Asia Afrika, serta arah ke Pantai Indah Kapuk (PIK).

“Kami juga telah menyita beberapa kendaraan bermesin besar (motor gede/moge) yang tidak menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) sesuai ketentuan. Sekitar 34 persen dari pelanggar menggunakan motor sport, bukan hanya Harley,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa konvoi kendaraan bermesin besar sering terjadi di sekitar Monas, Merdeka Utara, dan kawasan Sudirman-Thamrin, khususnya pada Sabtu-Minggu pagi dan malam hari. Penertiban terhadap kegiatan semacam itu akan terus dilakukan. ●Redaksi/IA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *