2025-09-02 9:59

Cak Munir dan Bang Atal Tumpuan Harapan Seluruh Wartawan Indonesia || Catatan Nazar Husain

Share

TIDAK ADA LAGI dualisme kepemimpinan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) saat ini setelah Direktur LKBN Antara Akhmad Munir akrab disapa Cak Munir menjabat Ketua Umum PWI dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Atal S Depari dari Suara Karya terpilih di Kongres Persatuan PWI 2025 di BPPTIK Komdigi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (30/8/2025) lalu.

Keduanya memiliki media kredibel dan berpengalaman dibidang jurnalistik, atau mereka mapan berjuluk “wartawan senior”, serta dipastikan keduanya diharapkan membawa PWI lebih bermakna dan bermartabat serta menghidupkan marwah PWI selama ini terkubur.

Akhmad Munir pernah memimpin PWI Jawa Timur kala itu, sementara Atal S Depari pernah menjabat Ketua Umum PWI Pusat yang tak diragukan lagi kemampuannya. Keduanya, sebenarnya anggota PWI tidak salah memilih sosok keduanya.

Cak Munir memiliki jam terbang tinggi sebagai wartawan, termasuk Atal S Depari akrab disapa Bang Atal, juga sangat mengetahui tugas jurnalistik secara detil. Sehingga kita–anggota PWI–keduanya patut memimpin organisasi wartawan sebaik-baiknya.

Ketika itu Cak Munir mengungguli rivalnya Henry Ch Bangun (HCB) dengan perolehan 52 suara melawan 35. Munir unggul 17 suara atas HCB pada pemilihan di Cikarang Bekasi.

“Saya optimistis bisa membawa kebaikan bagi PWI ke depan. Persatuan dan rekonsiliasi menjadi kunci untuk mengembalikan marwah organisasi ini,” kata Cak Munir.

Sementara dalam pemilihan Ketua Dewan Kehormatan PWI, Atal S Depari berhasil unggul tipis 44 melawan 42 pesaingnya Sihono HT.

Artinya dua sosok itu memang diharapkan tampil memimpin organisasi wartawan terbesar yang diakui pemerintah, sebagai pemersatu wartawan seluruh Indonesia.

Kita pasti tidak lagi menginginkan perpecahan yang membuat kita semua–anggota PWI–lelah dan muak menghadapi ketidakpastian berlarut-larut.

Kita masih ingat ketika negara ini dilanda Covid-19, waktu itu Bang Atal masih menjabat Ketua Umum PWI, ditawarkan dari pemerintah agar seluruh wartawan dijamin kesejahteraannya oleh pemerintah, Bang Atal menolak.

Sehingga muncul ide brilian dari Satgas Covid-19, PWI dan Dewan Pers membuat terobosan agar semua media terbantu secara finansial melalui “UbahLaku” diadakan karena antisipasi kesulitan ekonomi media saat itu.

Akhirnya solusi peningkatan kesejahteraan wartawan di masa pandemi menjadi buah harapan. Mereka mendapatkan honor tambahan dari Satgas covid19 perbulannya hampir Rp2.250.000 (sebelum dipotong pajak) pada tahun 2020, honor dari tugas kewajiban 15 berita hard news dan 1berita feature yang diunggah ke media online ubahlaku.id jurnalisme perubahan perilaku.

Sedangkan pada tahun 2021, mereka memperoleh honor Rp1.650.000, imbalan dari tugas kewajibannya.

Dari sana kita belajar bahwa untuk kembali menapaki keinginan dan harapan wartawan kepada kedua sosok itu, yaitu Cak Munir dan Bang Atal. Memikirkan organisasi PWI di daerah dan Jakarta juga wajib diberikan peluang kesejahteraan bagi anggotanya. Sekian!. *****

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *