HARIAN PELITA — Geger proyek pembangunan pabrik kimia chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC) menjadi sorotan karena proyek itu Kadin Cilegon memaksa diberikan jatah proyek sebesar Rp5 triliun.

Ternyata itu Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto.

Pembangunan pabrik kimia itu masuk daftar Proyek Strategis Nasional 2025-2029 melalui Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029, yang diteken Prabowo pada 10 Februari 2025.

Dalam Pepres itu sebutkan pelaksana PSN ini adalah perusahaan swasta. Proyek ini dikerjakan anak usaha Chandra Asri Group yakni PT Chandra Asri Alkali (CAA), dengan nilai investasi sekitar Rp15 triliun.

Pabrik kimia tersebut dirancang untuk memproduksi 400 ribu ton kaustik soda basah dan 500 ribu ton ethylene dichloride (EDC) per tahun.

Dugaan pemalakan jatah proyek ini mencuat setelah viral video pertemuan antara perwakilan kontraktor proyek, Chengda Engineering Co Ltd, dengan kelompok-kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon serta berbagai asosiasi dan ormas lainnya seperti HIPPI, Hipmi, Gapensi, dan HNSI. ●Redaksi/Cr-29