HARIAN PELITA —- Kurun 10 tahun terakhir, tercatat angka kematian jamaah haji mencapai 2 permil per tahunnya. Dengan persiapan matang, diharapkan angka itu bisa dikurangi.

Menurut catatan medis, tingginya angka kematian jamaah haji di Tanah Suci disebabkan dua faktor yakni usia dan perilaku.

Buat jamaah yang memiliki komorbid dan lansia diimbau tidak memaksakan ibadah yang berlebihan sebelum puncak haji.

Cuaca yang jauh berbeda dengan Tanah Air juga perlu di waspadai. Ada potensi cuaca panas selama ibadah haji tahun ini.

Karena itu jamaah perlu menjaga tubuh tetap prima dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, memperbanyak minum air, mengurangi aktivitas di luar dan tetap disiplin prokes.

Selain promotif preventif, kuratif rehabilitatif juga diperkuat Kemenkes dengan memastikan pelayanan kesehatan yang mumpuni selama musim haji.

Tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan perawat disiagakan selama 24 jam dengan sistem shift di beberapa titik yang akan menjadi tempat persinggahan jamaah haji untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat & sigap kepada setiap jamaah. ●Red/Cr-06