
Letusan Anak Krakatau Mengkhawatirkan, PVMBG Imbau Warga Waspada
HARIAN PELITA — Letusan Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (5/2/2022) malam hingga Minggu (6/2/2022) dinihari makin mengkhawatirkan. Terlihat abu menggelembung berwarna hitam pekat di sekitar Selat Sunda.
Diperkirakan asap hitam itu terus saja erupsi Anak Gunung Krakatau hingga ke sembilan kalinya. Bahkan PVMBG mengeluarkan peringatan masih bestatus waspada.
Sebelumnya Gunung Anak Krakatau meletus pada pukul 04.54 WIB. Erupsi itu terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimal 50 mm dan durasi 52 detik.
Kemudian erupsi kedua pada pukul 05:32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak dari atas permukaan laut 1.657 meter.
Erupsi kedua itu teramati kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 58 mm dan durasi 282 detik
Pada pukul 10.41 WIB, tinggi kolom abu teramati lebih kurang 1.000 meter di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 58 mm dan durasi 61 detik.
Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tidak berada dalam radius dua kilometer dari kawah aktif gunung itu.
Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono pada keterangan persnya, Sabtu (5/2/2022) menyatakan, sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level II (Waspada), kami merekomendasikan agar masyarakat tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 2 km dari kawah aktif. ●Red/Citra