
Pidato Tahunan Presiden di DPR-MPR Indonesia Sudah Tidak Impor Beras
HARIAN PELITA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia sudah tidak impor beras selama tiga tahun terakhir.
Itu ditegaskan Presiden dalam pidato sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR RI di gedung parlemen, Senayan, Jakarta.
Menurut Presiden, pembangunan irigasi dan juga bendungan merupakan faktor utama yang mendukung peningkatan produktivitas.
“Untuk konsumsi beras, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional kita,” ujar Presiden, Selasa (16/8/2022)
Presiden mengatakan, keberhasilan Indonesia dalam membangun sektor pertanian juga mendapat pengakuan langsung dari lembaga riset beras dunia, Internasional Rice research Institute (IRRI) yang menyatakan Indonesia sukses memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
“Alhamdulillah kita baru saja memperoleh penghargaan dari Internasional Rice Research Institute yang disaksikan oleh FAO (Food and Agriculture Organization) karena kita mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019,” kata Jokowi Widodo.
Meski demikian, Presiden mengingatkan pentingnya membangun sikap waspada terhadap ancaman krisis dunia yang terus membayangi. Pasalnya, kata dia, saat ini ada puluhan negara yang masuk zona merah karena dalam posisi terjepit. Selain itu ada juga jutaan orang yang terancam kematian akibat kelaparan.
“Saya tegaskan Kembali, bahwa kita harus tetap waspada, selalu hati-hati, selalu siaga. Krisis demi krisis masih menghantui dunia, geopolitik dunia mengancam kawasan aisa, kita harus selalu ingat dan selalu waspada, harus cermat dalam bertindak, berhati-hati dalam melangkah,” jelas Presiden RI.
Namun begitu, Indonesia merupakan negara kuat yang memiliki jumlah penduduk sangat banyak serta kekuatan alam yang dipenuhi berbagai tumbuhan. Karena itu, Presiden mengajak masyarakat untuk bersatu dan bangkit lebih cepat.
“Marilah kita bersatu padu untuk Indonesia Maju, Indonesia pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” ungkapnya.
Sebelumnya, Indonesian berhasil mengulang kejayaan swasembada yang terjadi pada 36 tahun lalu. Hal inilah yang membuat Lembaga riset beras dunia menyerahkan pengakuan pangan berkelanjutan. Capaian ini menjadi kado istimewa bagi Republik Indonesia yang genap berusia 77 tahun. ●Red/Dw