2025-11-10 12:40

Soeharto Resmi Bergelar Pahlawan Nasional, Tutut: Pro Kontra Biasa Asal Jangan Ekstrim

Share

HARIAN PELITA — Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh yang dianggap berjasa bagi bangsa dan negara semasa hidupnya.

Upacara penganugerahan digelar di Istana Negara Jakarta, bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11/2025).

Presiden kedua RI Soeharto diberi gelar pahlawan nasional tepat pada hari pahlawan 10 November 2025. Gelar pahlawan ini diberikan setelah lebih dari satu dekade nama Soeharto pertama kali diusulkan.

Putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana disapa Mbak Tutut Putri sulung Soeharto, tak mempermasalahkan apabila ada pihak yang kontra terkait penetapan mendiang ayahnya sebagai Pahlawan Nasional.

“Untuk yang kontra, yang tidak mendukung, saya, kami keluarga tidak merasa dendam atau kecewa atau bagaimana karena memang kita kan negara kita ini kan kesatuan Bhinneka banyak macem-macemnya. Monggo-monggo saja,” ujar Tutut usai penetapan Presiden Soeharto Pahlawan Nasional di Istana Negara Jakarta, Senin (10/11/2025).

Tutut menuturkan, pro kontra merupakan hal yang biasa terjadi. Asalkan semua masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

“Boleh-boleh saja kontra tapi juga jangan ekstrim gitu. Yang penting kita jaga persatuan dan kesatuan. Pro kontra kan masyarakat Indonesia tuh kan macem-macem ya. Ada yang pro dan ada yang kontra itu wajar-wajar saja,” tegas Tutut Soeharto.

Tutut mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat hal-hal yang sudah dikerjakan Soeharto sejak muda hingga menjadi presiden. Tutut yang selalu mendampingi Soeharto menyebut ayahnya berjuang untuk kepentingan masyarakat Indonesia.

“Yang penting kan kita melihat apa yang telah dilakukan oleh bapak saya dari sejak muda sampai beliau mangkat, itu semua perjuangannya untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Tutut menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia yang sudah mendukung Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Dia menekankan keluarga tidak dendam atau kecewa terhadap masyarakat yang menolak penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional. ●Redaksi/Alia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *