
Bertemu Menteri Ekonomi Jepang, Puan Tekankan Soal Investasi Hingga Kerjasama Teknologi
HARIAN PELTA — Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura.
Dalam pertemuan, Puan berbicara soal pentingnya peningkatan hubungan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.
Pertemuan Puan dengan Yasutoshi Nishimura digelar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).
Menteri Nishimura hadir ditemani Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, dan Dubes Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi.
Sementara itu Puan didampingi Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez, dan sejumlah jajaran DPR lainnya.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada bapak Nishimura di Gedung DPR ini. Saya berharap kunjungan bapak Nishimura dapat semakin meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, investasi, dan industri,” kata Puan.
Menurut Puan, upaya peningkatan hubungan ekonomi kedua negara saat ini sangat relevan di mana dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, tantangan tingginya inflasi, krisis energi dan pangan, terjadinya perang, serta meningkatnya ketegangan di Asia Pasifik. Sementara dunia belum pulih dari guncangan akibat Covid-19.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi atas hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang yang sudah berjalan baik selama 64 tahun sejak 20 Januari 1958. Sebagai Ketua DPR RI, saya selalu memberikan dukungan agar hubungan Indonesia-Jepang semakin kuat,” ujarnya.
Puan menambahkan, kerja sama kedua negara telah berlangsung sangat erat dan bersifat multidimensi melibatkan berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah, swasta, tapi juga perlu melibatkan parlemen.
“Sebagai sesama negara demokrasi, maka dukungan parlemen diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama internasional suatu negara,” sebut Puan.
Perempuan pertama menjabat sebagai Ketua DPR ini mengatakan, demokrasi di kedua negara menjadi elemen penting pendukung kerja sama Indonesia dan Jepang.
Puan menyebut, demokrasi menjamin kerja sama kedua negara yang bersifat inklusif, berdasar prinsip good governance, akuntabilitas, dan ditujukan bagi kepentingan rakyat kedua negara. ●Red/Yadi